3.Kemampuan Legislasi:
Memahami dan mampu menghasilkan dokumen-dokumen legislatif, seperti rancangan undang-undang, amendemen, dan peraturan perundang-undangan, merupakan keterampilan legislasi yang diperlukan. Ini termasuk kemampuan menulis dengan jelas dan ringkas, memahami struktur dan format undang-undang, serta mematuhi tata cara legislatif.
4.Keterampilan Debat dan Pidato:
Sebagai anggota legislatif, Anda akan terlibat dalam debat publik dan pidato di depan sesama legislator, media, atau masyarakat. Kemampuan untuk berbicara dengan percaya diri, merangkai argumen yang kuat, dan mengkomunikasikan pandangan dengan jelas dan persuasif adalah kompetensi yang penting.
5.Analisis Keuangan dan Anggaran:
Memahami konsep anggaran publik, mengelola sumber daya keuangan, dan mengevaluasi implikasi keuangan dari kebijakan adalah kompetensi penting. Kemampuan untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan, membuat estimasi anggaran, serta mengelola alokasi anggaran merupakan bagian dari tugas anggota legislatif.
6.Keterampilan Teknologi Informasi:
Mengoperasikan dan menggunakan teknologi informasi (TI) dengan baik membantu anggota legislatif dalam mengakses informasi yang relevan, berkomunikasi dengan konstituen, dan memanfaatkan alat-alat digital untuk mengelola tugas-tugas legislasi. Pengetahuan tentang perangkat lunak perkantoran, sistem basis data, dan media sosial adalah contoh keterampilan TI yang diperlukan.
Pengetahuan tentang perangkat lunak perkantoran, sistem basis data, dan media sosial adalah contoh keterampilan TI yang diperlukan
7.Kemampuan Analisis Statistik:
Pemahaman tentang metode statistik dan kemampuan untuk menganalisis data statistik membantu anggota legislatif dalam membuat keputusan berdasarkan bukti. Kemampuan menginterpretasikan data, memahami trend, dan mengenali pola-pola penting dalam data statistik dapat mendukung pembuatan kebijakan yang efektif.
8.Keterampilan Jaringan dan Diplomasi: