Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Jokowi, Churchill, dan Kemenangan di Pilpres 2024

7 Agustus 2023   13:35 Diperbarui: 8 Agustus 2023   04:26 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Biro Sekretariat Presiden

Oleh: Marsda Pur Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen

Dunia politik Indonesia saat ini sedang hangat menuju ke pemilu pemilihan pasangan presiden dan wakil Presiden, di mana pelaksanaan Pemilu 2024, Pileg dan Pilpres 2024 diselenggarakan serentak pada tanggal 14 Februari 2024 (Rabu).

Untuk Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan tanggal 19 Oktober 2023-25 November 2023. Masa kampanye, 28 November 2023-10 Februari 2024. Tanggal 11 Februari 2024-13 Februari 2024 adalah masa tenang dan tanggal 14 Februari 2024 pemungutan suara. Bila diperlukan dua putaran, pemungutan Suara Pilpres Putaran Kedua tanggal 21 Juni-14 Juli 2024.

Artinya kini tersisa sekitar dua bulan parpol atau koalisi harus mendaftarkan calonnya, sesuai dengan ketentuan KPU.

Perkiraan Capres yang diusung dan akan didaftarkan, sementara ini, PDIP sudah deklarasi mengusung Ganjar Pranowo. Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo dsn Partai Nasdem, sudah deklarasi mengusung Anies Baswedan.

Ketiga calon hingga saat ini belum menentuka cawapresnya. Kondisi koalisi masih cair walau capres sudah menggebu menarik pendukung baik kader, simpatisan atau konstituen bebas.

Penulis mencoba membuat analisis dari perspektif intelijen (cara pandang atau sudut pandang terhadap capres).

Winston Churchill

Penulis mengamati pendapat Churchill yang dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris. Sosok menarik ini sebelum menjadi PM. Ia berkarier di militer, juga politik, ekonomi dan juga sebagai penulis, sehingga ia dapat menguraikan perspektif berbagai sudut pandang yang komprehensif.

Sir Winston Leonard Spencer Churchill (30 November 1874--24 Januari 1965) merupakan Perdana Menteri Britania Raya dari tahun 1940 hingga 1945.

Ketika memimpin Britania ia meraih kemenangan dalam Perang Dunia Kedua, dan menjabat lagi dari tahun 1951 hingga 1955.

Churchill mewakili lima konstituensi selama kariernya sebagai Anggota Parlemen (MP). Secara ideologis, ia adalah seorang ekonom liberal imperialis.

Analisis

Mengacu pendapat Churchill, ada beberapa pendapat yang penulis pergunakan. Untuk capres Ganjar Pranowo, bahwa semua hal besar itu sederhana, dan banyak hal dapat diungkapkan dalam satu kata: kebebasan, keadilan, kehormatan, tugas, belas kasihan, harapan.

Jangan pernah menyerah. "Sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan besar," begitu kata Churcill.

Di sini tersirat bahwa persaingan akan ketat, dibutuhkan sikap yang tegas karena bila gabungan kekuatan dukungan PDIP dan pengikut (relawan) Pak Jokowi menyatu akan lebih solid.

Waktu dua bulan ini saatnya menarik kesan psikologis presiden dekat ke Ganjar, karena berkembang Jokowi dekat ke Prabowo. Manfaatkan putra presiden Gibran yang bisa memengaruhi millenial dan generasi Z.

Ganjar sebagai capres yang relatif muda akan lebih berpeluang menarik minat kalangan konstituen muda yang mayoritas. Jangan gunakan pendekatan lama, kontituen bukan mereka yang harus diberi seragam dan kumpul di lapangan, tetapi di dunia maya (medsos).

Sementara PDIP harus lebih cerdik menyikapinya, bukan bentuk arogansi seperti saat menegur Gibran. Peluang Ganjar dalam cipta kondisi jelas lebih besar.

Bagi Capres Prabowo, ada pendapat yang mengatakan bahwa sukses adalah kemampuan untuk beralih dari satu kegagalan ke kegagalan lainnya tanpa kehilangan antusiasme. Terpenting dapat mempertahankan semangat Anda dengan handicap bertambahnya usia serta perubahan konstituen di 2024, ini titik rawan 08. Tidaklah cukup kita melakukan yang terbaik, terkadang kita harus melakukan apa yang diminta.

Kemenangan Pilpres akan ditentukan oleh komposisi capres, parpol, konstituen serta peran pak Jokowi yang pengaruhnya masih kuat dan besar.

Rasanya sulit bagi 08 menjaga Jokowi tetap dekat, terlebih kini ada tokoh-tokoh oposan Jokowi sebagai tim pemenangannya. Nilai negatifnya lebih besar, khususnya bila saat mendatang Jokowi menyatakan mendukung Ganjar. Terbacakah strategi bahwa di putaran pertama pesaing 08 adalah Anies, sehingga agar tidak kalah perlu diperkuat elektabilitasnya oleh Pak Jokowi?

Bagi Capres Anies Baswedan, yang mengusung kata perubahan. Ada pendapat-pendapat yang menyebutkan tetap fokus pada tujuan yang bermakna. Tidak semua yang dihadapi bisa diubah, tapi tidak ada yang bisa diubah sampai dihadapi.

Ubah cara Anda memandang sesuatu dan hal-hal yang Anda lihat akan berubah. Masalah kemenangan lebih menyenangkan daripada kekalahan, tapi tidak kalah sulitnya. Ketika kita tidak mampu lagi mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita sendiri.

"Situasi dan kondisi hanya akan berubah ketika Anda menjadi lebih berkomitmen pada impian Anda daripada berada di zona nyaman Anda. Pada saatnya, ketika kita tidak mampu lagi mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita sendiri," kata Billy Cox

Bagi capres Ganjar dan 08 agar waspada, walau saat ini Anies kalah gencar tetapi ada simbol-simbol Islam yang memberi kekuatan konstituen Anies dan tanpa disadari bisa saja meledak saat pemilihan.

Selain itu Anies termasuk capres yang relatif muda. Penduduk Indonesia mayoritas Muslim, umumnya sentuhan agama akan besar pengaruhnya secara psikologis, terlebih bila sang tokoh secara unum dinilai terzalimi.

Kesimpulan

Walau masih cair, para capres sebaiknya segera menentukan cawapresnya, disarankan cawapres yang mampu menarik minat dan disukai pemilih muda.

Strategi kemenangan harus sesuai dengan era masa kini, era digitalisasi, lupakan gaya lama yang sudah ketinggalan zaman. Cerdas tidak cukup tetapi dibutuhkan kecerdikan.

Penutup

Perlu persiapan mental, "Tidak ada yang begitu menyakitkan bagi pikiran manusia selain perubahan besar dan tiba-tiba," begitu sekiranya kata Mary Wollstonecraft Shelley.

Jakarta, 7 Agustus 2023, Pray Old Soldier

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun