Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pompeo Jadi Kartu Truf Suksesi Trump di Indonesia

4 November 2020   11:13 Diperbarui: 5 November 2020   07:28 2297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pidatonya pada Rabu (16/9/2020), Mehan AS, Mark Esper mengumumkan Pentagon akan membangun kemampuan tempur Angkatan Laut, US Navy dengan menambah kapal perang, kapal selam dan pesawat Drones untuk menghadapi tantangan maritim terkini dari PLA Navy yang diketahui kekuatannya sebanyak 350 kapal perang.

Esper mengatakan kekuatan US Navy yang dijuluki 'Future Forward' akan menambah armada angkatan laut dari 293 kapal perang menjadi menjadi lebih dari 355 kapal. 

Rencana itu membutuhkan anggaran puluhan miliar dolar bagi US Navy dari sekarang hingga tahun 2045, bertujuan untuk mengungguli PLA Navy (China) yang dipandang sebagai ancaman utama bagi AS.

Analisis
Kunjungan Mike Pompeo ke Indonesia dinilai bermanfaat bagi kedua negara. AS mendapat kepastian "true friend" dari Presiden Indonesia, Jokowi. Indonesia di posisi aman, sebagai teman walau bukan sebagai sekutu dan tidak di posisikan sebagai negara dengan klasifikasi musuh atau calon musuh oleh Amerika.

Pemerintahan Trump dari Partai Republik berusaha mempertanggung jawabkan implementasi NSS, yang tidak hanya fokus menetapkan Iran, Korea Utara dan Rusia, tetapi kini menggeser fokus lawan utama yang berat beberapa waktu terakhir adalah China.

Trump terpaksa mengikuti kebijakan Barack Obama dari Partai Demokrat dengan konsep rebalancing fokus di Kawasan Asia Pasifik dengan musuh utama China dan menegaskan kebijakan jalur laut bebas (LCS) tidak dikuasai satu negara. 

Apa yang dikerjakan Pompeo satu bulan menjelang pilpres, adalah diplomasi dan intelligence conditioning regional Asia Tenggara dan kawasan sekitar LCS. Indonesia kunci terakhir konsep Indo Pacific dan Higher Road, dalam upayanya mengamankan jajaran sekutunya QUAD dalam menjepit China.

Kesimpulan
Mike Pompeo adalah menteri Luar Negeri yang menguasai penuh situasi dan kondisi geopolitik serta geostrategi dalam mengimplementasikan National Security Strategy khusus bidang diplomasi, serta politik luar negeri dengan nilai plus sebagai pakar intelijen. Memang untuk menuju menjadi paling tidak Great Power, sebuah pemerintahan akan maju bila presidennya dibantu staf yang hebat dan mumpuni. 

Presiden Jokowi membuktikan diri mampu berdiplomasi saat bertemu dengan Pompeo, menegaskan posisi Indonesia menekankan arti penting hubungan bilateral, tanpa menyakiti pihak lain. 

Pompeo mewakili AS datang untuk membicarakan geopolitik regional Asia Pasifik, sebaiknya Menlu Retno tidak perlu membahas urusan bilateral wilayah lain. Pompeo bicara keras ancaman China di Ansor, ini yang perlu dipertajam dari persepsi intelijen. Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.

*) Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun