Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pompeo Jadi Kartu Truf Suksesi Trump di Indonesia

4 November 2020   11:13 Diperbarui: 5 November 2020   07:28 2297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Menlu AS Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia hari Kamis (29/10/2020), beberapa hari sebelum pemilu AS? 

Ini merupakan upaya terkuat era pemerintahan Presiden Donald Trump dari Partai Republik untuk mendekati Indonesia. Secara logika umum, kunjungan bisa mengecil artinya apabila Joe Biden dari Partai Demokrat yang menang. 

Apa arti strategis kunjungan ujung tombak Trump tersebut, khususnya pengaruh psikologis bagi rakyat Amerika? Mari kita lihat beserta latar belakangnya.

Tanggapan Pemerintah Indonesia Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Menlu AS, Mike Pompeo di Istana Bogor pada hari Kamis (29/10) dan menyatakan kunjungan ke Indonesia ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan RI-AS selama masa pandemi covid-19. 

"Saling kunjung antara pejabat kita cukup intensif bahkan dapat saya sampaikan paling intensif," katanya. 

Menlu RI Retno Marsudi mengatakan intensitas saling kunjung antara pejabat Indonesia dan Amerika Serikat menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral.

Presiden menginginkan AS sebagai "true friend of Indonesia" atau teman yang sebenarnya. Apa yang dikatakan presiden Jokowi itulah bagian terpentingnya, AS ingin hubungan bilateral dengan Indonesia lebih erat, dan ingin Indonesia menjadi mitra yang jelas. Mengenai implementasi selanjutnya adalah persoalan kedua atau tehnis, dinilai perlu segera ditindak lanjuti para pembantu presiden.

Disamping itu Pompeo ingin membangun hubungannya juga dengan grass root, dimana dia berkunjung ke GP Ansor sebagai ormas Islam dibawah PB NU. 

Di situlah Pompeo menyampaikan bahaya dari Partai Komunis China, Pompeo menilai Partai Komunis China yang berlandaskan ateisme telah menekan semua golongan masyarakat dari agama apapun selama ini. Baik Islam, Kristen, Budha dan agama lainnya.

Ia mencontohkan bahwa Partai Komunis China ingin meyakinkan kepada dunia bahwa tindakan brutal yang selama ini dilakukan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang merupakan langkah anti-terorisme dan pengentasan kemiskinan. Dalam teori intelijen inilah conditioning kepada warga Muslim di Indonesia dalam perseteruan AS dengan China (RRT).

Strategi Pemerintah Trump mewakili Partai Republik
Kunjungan Pompeo sebagai tangan kanan Presiden Trump ke Indonesia adalah lawatan akhir dalam rangkaian menjaring dan memastikan mitra sebelum pilpres. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun