Namun, jika dilihat dari rasio kasus kematian (Case Fatality Rate/CFR), terdapat delapan negara yang memiliki CFR lebih dari rata-rata dunia C30). Case fatality rate merupakan rasio jumlah kematian akibat Covid-19 dibandingkan dengan kasus terkonfirmasi Covid-19.Â
Delapan negara ranking CFR itu ialah Meksiko (10,4 persen), Iran (5,7 persen). Pe rancis (5,5 persen), Spanyol (4,2 per sen). Peru (4 persen), Romania (3,8 persen). Indonesia (3,8 persen), dan Kolombia (3,1 persen).
Demo Omnibus Law dan Distorsi Informasi
Disahkannya Omnibus Law, Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR pada Senin 5 Oktober 2020 lalu, memicu penolakan dan kemudian terjadi aksi demo di berbagai daerah di Indonesia, hingga terjadi aksi anarIisme pada Kamis (8/10/2020).Â
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memang menyerukan anggotanya agar melakukan mogok nasional dan menggelar unjuk rasa menolak UU Ciptaker selama 5-8 Oktober 2020.
Massa buruh, mahasiswa, dan aktivis dari berbagai organisasi masyarakat sipil menggelar demonstrasi di sejumlah kota. Demonstrasi di jalanan maupun suara penolakan terhadap UU Ciptaker di media sosial sudah merebak sejak Senin, 5 Oktober lalu.Â
Di sini terlihat besarnya peran dan pengaruh medsos, distorsi informasi beredar di WA, terbentuklah luapan rasa jenuh, kesal dan rasa senasib kalangan grass root.
Aksi demo terjadi di beberapa kota diantaranya Semarang, Bandung, Banten, Malang, Surabaya, Bekasi, Yogya, Bengkulu, Medan, Kendari, Jember, Pekanbaru dan Jakarta. Sebagian aksi massa demonstran penolak UU Ciptaker berujung ricuh dan bentrok dengan aparat kepolisian.
Ada yang membakar dan merusak mobil polisi, fasilitas umum, merobohkan gerbang kantor pemerintahan dan melakukan penjarahan (Kantor ESDM).Â
Untuk membubarkan massa, polisi menggunakan gas air mata, water cannon dan sebagainya. Pasukan TNI diterjunkan membantu pengamanan. Kepolisian menangkap sejumlah perusuh yang diduga menyusup ke dalam gelombang aksi unjuk rasa. Para perusuh tersebut diduga berasal dari kelompok anarko.
"Hampir seribu yang kita amankan. Itu adalah anarko-anarko yang memang menungggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, (8/10/2020).Â