Tapi kalau covid tidak terkendali, bisa terjadi "barjibarbeh", bubar siji (soal covid) bubar kabeh (semuanya).
Tanggapan LBP soal pilkada
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyebut keputusan melanjutkan Pilkada Serentak 2020 belum final. Kata dia, bisa saja di masa depan Presiden Jokowi mengubah keputusannya untuk melaksanakan pilkada secara langsung. Terutama, bila hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan pelaksanaan pilkada yang dilaksanakan di tengah virus corona lebih banyak bahayanya ketimbang untungnya.
"Apakah sudah pasti keputusan presiden begini, bisa saja besok tiba-tiba setelah evaluasi, laporan dari kami semua, tiba-tiba membuat keputusan lain," kata Luhut saat berbincang di Program Mata Najwa, kemarin malam.
Penjelasan ini gamblang, dalam kondisi kritis menghadapi ancaman yang serius, presiden atas saran staf bisa saja mengeluarkan keputusan baru.
pilkada itu domain Mendagri, ya harus me-refer penerapan demokrasi. Tetapi soal Covid ini urusan banyak penggawa-penggawa lain di komite penanggulangan Covid-19.
Covid bisa menghancurkan segala-galanya, karena itu mari berpikir dan berbuat agar selamat.
Penulis ingatkan bahwa Covid ini mahluk Allah dan atas izin-Nya, bisa menyebar, menginfeksi manusia.
Bagi mereka yang berpandangan ekstrem, sabar, tidak usah neko-neko bikin pernyataan. Salah-salah nanti tersambar Covid.
Kita tunggu saja keputusan presiden. Apapun keputusannya, ya, kita jalankan, dengan mikir agar kita selamat.
Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.