Dari pengalaman militernya, Â pasti bacaan tentang bahaya Covid terkait pilkada sama dengan penulis, karena sama-sama memiliki persepsi intelijen.
Bagaimana tanggapannya tentang keputusan bersama Mendagri  sebagai  wakil pemerintah, Komisi 2 DPR, KPU, Bawaslu yang memutuskan pilkada tetap dilaksanakan 9 Desember 2020?
LBP pasti paham bahwa Covid akan semakin berbahaya, di samping ada saran-saran dari dua organisasi besar, PBNU dan Muhammadiyah, mantan Wapres RI, Pak JK, yang menyarankan pilkada diundur. Bahkan kini ada pihak yang menyatakan boikot pilkada.
Lebih parah lagi ada yang menyarankan pak Jokowi mundur. Apakah itu intinya?
Agak heran, ada ancaman mematikan kepada bangsa sendiri dijadikan momentum seperti itu.
Secara logika siapa yang tidak "ngeri" perang dengan Covid yang tidak kasat mata tetapi mematikan.
Negara-negara besar seperti AS, Brasil, India, hingga Rusia makin pusing dihajar Covid.
Bagaimana kalau kita nasibnya sama dengan mereka? Mereka yang terpapar tidak tertampung, ngurusi mayat semakin tak teratasi.
Penulis selalu mengingatkan, Covid-19 itu masalah dasar yang harus kita selesaikan bersama dahulu.
Dampak yang timbul serta perkiraan munculnya penyebab ledakan kita hilangkan atau minimalisir. Dalam perang melawan Covid, secara teori pasti jagoan 70 ini paham.
Kalau risiko politik kepada presiden adalah dinamika dan pragmatisme politik. pilkada diundur kita tidak hancur, masih ada Plt yang ngurus daerah. Tidak perlu publik ditakut-takuti, Plt itu orang lama yang ngerti soal Covid.