Setelah salat di Raudhah, Pak Jokowi mendapat ijin khusus, memasuki makam Rasulullah bersama Ibu Iriana, ditemani Dubes RI Agus Maftuh Abegebriel. Ini yang pertama kalinya ada wanita diijinkan oleh Raja Arab Saudi masuk ke dalam makam Rasulullah.
Dari penjelasan Dubes RI untuk Arab Saudi, saat ziarah ke makam Rasulullah, Presiden Jokowi yang dipersilahkan bersama juru kunci berada lebih dekat dengan makam Rasulullah untuk berdoa.
"Kami menjadi saksi. Ketika memasuki ruangan tersebut, presiden membacakan sholawat dan air matanya menetes tutur Agus Maftuh Abegebriel. Doa Sang Presiden hanya memohon Indonesia diselamatkan.
Yang mengharukan, selama umrah tersebut menurut Gus Karim, dia tidak melihat yang keluar dari mulut Pak Jokowi kecuali kalimat doa yang disebutnya, "Selamatkan Indonesia, Selamatkan Indonesia...!"
Di sinilah penulis percaya, bahwa kunjungan Jokowi saat itu adalah untuk berumrah, tetapi ada keikhlasan batin terlihat dari doanya.
Rangkaian Kunjungan, Doa serta Ridha Allah
Di atas segala ikhtiar optimal dan sikap tawakal menyerahkan hasil kepada-Nya, ketahuilah, ada izin dan ridha Allah di dalamnya. Izin dan ridha Allah itu bisa diraih melalui cara-cara yang sesuai dengan ridha-Nya, yang telah telah disyariatkan, bukan cara yang bathil (Republika, Rusliana).
Nah, kunjungan Jokowi tersebut penulis susun artikel, dengan prediksi bahwa pilpres April 2019 akan selesai dengan sendirinya, ini terbukti Jokowi menang dari Prabowo, gejolak pengumuman pilpres yang rusuhakhirnya selesai dan aman, Jokowi jadi presiden dan lawannya yang superior akhirnya takluk, jadi pembantunya sebagai Menhan.
Nah, dari fakta-fakta diatas, penulis kini lebih percaya bahwa doa pak Jokowi selama di Saudi itu yang inshaAllah akan terus menyelamatkan Indonesia.
Kepercayaan suku Jawa, bila seseorang ditakdirkan menjadi pimpinan nasional, sudah mendapat wahyu cokroningrat, dia akan terlindungi oleh sebuah kekuatan supra natural, nah dalam kepercayaan penulis sebagai Muslim, inilah ridha Allah sesungguhnya, Aamiin.
Dalam kasus Virus Corona ini, siapapun heran, mengapa sudah hampir dua bulan tidak ditemukan kasus di Indonesia? Selama ini demikian banyak warga China yang bekerja di Indonesia.