Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo dan Peringatan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI

13 Mei 2019   15:22 Diperbarui: 14 Mei 2019   02:33 17759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Pak Indra Bambang Utoyo, Marsdya Pur Ian Santoso (mantan Kabais) dan Laksda Pur Bob Mangindaan, dalam diskusi kebangsaan (Foto: koleksi Pribadi)

Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2009, Partai Gerindra berhasil meraih 26 kursi (4.64%) di DPR RI, mendapat 4.646.406 suara (4,5%) nasional.

Pada pemilu 2014, Gerindra makin menguat, menjadi partai politik ketiga terbesar di Indonesia, mampu meraih 73 kursi di DPR, dengan perolehan 14.760.371 suara (11,81%).

Prabowo saat bersama para pengusung dan pendukungnya (foto : Suara)
Prabowo saat bersama para pengusung dan pendukungnya (foto : Suara)

Kiprah politik Prabowo makin moncer setelah menjadi Cawapresnya Ibu Megawati pada pilpres 2009, walau kalah dari paslon SBY-Budiono. Pada pilpres 2014 Paslon Prabowo-Hatta kalah dari paslon Jokowi-JK.

Tetapi perolehan Gerindra besutan Prabowo ini sangat sukses, yang hanya dalam enam tahun berhasil menduduki peringkat ketiga dibawah parpol senior PDIP dan Golkar. Hal ini merupakan prestasi tersendiri dan patut diacungi jempol. Sebagai patron ada sisi Prabowo yang masih laku dijual ke publik.

Sikon Pilpres 2019 dan Isu Kisruh

Pada pilpres 2019, Prabowo bersama Sandiaga Uno maju sebagai paslon 02 melawan paslon 01 (Jokowi-Ma'ruf). Prabowo berhasil mementahkan kemauan keras PKS dan juga PAN, koalisi utamanya dalam menentukan cawapres. Paslon 02 adalah komposisi tunggal Gerindra, ini bukti dominasi dan strategi Prabowo dalam koalisinya.

Dalam proses pilpres, team sukses Prabowo memilih alternatif menyerang citra Jokowi sebagai petahana pada sisi identitas, kapasitas, kapabilitas dan integritas.

Disamping itu team suksesnya memiliki kemampuan menarik simpati umat Islam melalui strategi solidaritas serta pandangan Islam dari jalur keras, merangsang fanatisme dan militansi kemurnian syariat.

Ditinjau dari kategori Islam di Indonesia, selain Islam tradisional dan modern, muncul Islam Sempalan, yang terdiri dari Islam Fundamentalis, Radikal (kearah Liberal) dan Islam Teroris. (Al Chaidar).

Kelompok Islam Radikal yang ikut mendukung Prabowo diketahui dari ciri-cirinya, memiliki kesadaran politik, pragmatis, kontekstual, dan orientasi kekuasaan, Jihad-Khilafah-Imamah-Baiat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun