Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menhan Ryamizard dan Suksesnya Diplomasi Pertahanan RI-AS

7 Desember 2018   10:31 Diperbarui: 7 Desember 2018   11:39 2676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita juga perlu terus mengajak China untuk membuka diri dan berkeinginan untuk bekerjasama dalam memperkuat arsitektur keamanan kawasan. Hal ini telah dilakukan sejak Shangri-La Dialog 2015 dan saat Pertemuan  dengan Jenderal Fan Chang-long, beliau juga menyampaikan bahwa Laut China Selatan adalah kawasan damai.

Menhan Mattis dalam sambutannya menyatakan sangat tersentuh dalam hubungannya dengan Ryamizard yang secara tulus telah mempererat hubungan pertahanan dengan AS. 

Komunikasi keduanya dari hati ke hati dengan suasana kekeluargaan dan persaudaraan yang mendalam sehingga dapat mencapai sasaran yangdiharapkan.  

AS akan siap membantu apapun yang Indonesia perlukan untuk memperkuat kapasitas dan kapabilitas pertahanan Indonesia dalam mengantisipasi ancaman dan tantangan saat ini dan ke depan.

Dalam bilateral meeting, dibicarakan tentang keinginan AS agar Indonesia memberikan perannya dalam Indo Pasifik. Seperti dikatakan mantan Menhan Australia, menurut penulis memang Indonesia harus memahami pentingnya posisi geografis Indonesia dalam pergeseran model "Asia-Pasifik" yang lebih tua  kepada konsep 'Indo-Pasifik' yang diperluas secara geografis. 

Hal ini sebaiknya dikaji lebih dalam baik oleh Kementerian Pertahanan, Kemlu, dan Kementerian Perekonomian.

Selain itu AS juga berharap untuk sedapat membantu Indonesia dalam memperkuat Kemandirian Industri Pertahanan serta ingin menyediakan alutsista terbaik bagi Indonesia.

Kita juga perlu menaruh perhatian khusus atas krisis Rohingnya di Rakhine State Myanmar. Diperlukan langkah konkrit dan penangan bersama dikawasan yang tepat sasaran. Karena bila tidak ditangani dengan baik dan benar, para pengungsi yang rapuh ini, dapat direkrut oleh kelompok ISIS untuk memperkuat jaringannya.

Sementara itu, Tim Anstra melakukan lobi dan pembicaraan dengan beberapa ekonom (Arthur) serta orang Jared Khsner dalam mebahasa masalah-masalah lainnya dari komponen intelstrat.

Sambutan dari pihak AS sangat positif, dimana mereka justru akan membantu penyelesaian beberapa masalah krusial di Indonesia. Dikatakannya bahwa berapa anggota kongres akan dikirim ke Indonesia sebagai dukungan politik AS terhadap Indonesia dan juga beberapa investor akan ke Indonesia.

Message terakhir yang diterima, Menlu AS Pompeo yang mantan Direktur CIA ingin juga bertemu dengan Menhan RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun