Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menghadapi Aksi Teror ISIS, Intelijen Kecolongan?

23 Januari 2016   06:50 Diperbarui: 23 Januari 2016   10:00 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

[/caption]

 

Dalam peristiwa tersebut dilaporkan delapan pelaku tewas melakukan bom bunuh diri, diantaranya setelah melakukan penembakan. Para pelaku diketahui dari jaringan Islamic State (ISIS) yang merupakan warga negara Perancis dan Belgia. Sebagian besar korban teror tewas karena ditembak pelaku yang menggunakan senapan serbu jenis AK-47. Dalam operasi pengejaran, tiga dari pelaku yang lolos berhasil ditembak mati oleh polisi anti teror Perancis saat masih bersembunyi di safe house yang lokasinya relatif dekat dengan target awal di Stade de France.

Presiden Perancis François Hollande dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada hari yang sama dengan serangan, Jumat (13/11/2015) pukul 23:58 (waktu Paris), menyatakan negara dalam keadaan darurat dan memberlakukan jam malam, perbatasan negara di kontrol penuh. "Ini adalah tindakan perang yang dilakukan oleh teroris, pasukan Jihad, Daesh, melawan Perancis," kata Hollande dari Istana Elysee. "Ini adalah tindakan perang yang disiapkan, terorganisir dan terencana dari luar negeri, dengan keterlibatan dari dalam negeri," tegasnya.

Setelah aksi teror di Paris, terjadi aksi teror serupa di Amerika Serikat. Pada hari Rabu (2/12/2015) pukul 10:59 terjadi aksi teror penembakan massal di kota San Bernardino, California, AS dengan menggunakan senjata senapa otomatis, pistol serta bom pipa. Pelaku yang terdiri pasangan suami isteri melakukan penyerangan di kompleks Inland Regional Center, dengan menggunakan pakaian hitam serta masker penutup muka. Serangan dilakukan saat di kompleks tersebut berlangsung pesta liburan untuk pegawai.

[caption caption="Mobil pelaku teror di Bernardinho California rusak berat, dikepung dan ditembaki aparat keamanan, kedua pelaku tewas (foto : crisismagazine)"]

[/caption]

 

Penembakan membabi buta yang dilakukan kedua orang itu mengakibatkan jatuhnya 14 orang korban tewas ditempat dan 21 orang lainnya mengalami luka-luka. Pelaku diketahui menggunakan dua senapan serbu AR-15, dua pistol jenis Llama dan Smith and Wesson. Pihak berwenang memperkirakan kedua pelaku melepaskan sekitar 65-75 tembakan. Polisi juga menemukan tiga bom pipa yang terpasang bersama-sama dan dilengkapi dengan remote control tetapi gagal meledak. Tersangka penembakan diketahui bernama Syed Rizwan Farook (28) dan Tashfeen Malik (29), sangat patut di duga sebagai cell simpatisan ISIS.

Presiden AS, Barack Obama pada hari Minggu (6/12/2015) menyatakan bahwa penembakan massal di San Bernardino, California, adalah aksi terorisme. Pernyataan itu ia sampaikan bahwa ada peningkatan serangan terorisme di seantero AS. Dikatakannya, "Ancaman teroris itu nyata, namun kita akan menghadapinya. Kita akan hancurkan ISIS dan organisasi sejenis yang dapat menyakiti. Kita akan menang dengan cara yang kuat dan cerdas, tangguh, dan tak kenal lelah untuk melawan ISIS," tegasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun