jelek. Bila baik mereka ikut baik, jika buruk, maka buruklah semuanya.
Â
Ada
pula berteman karena bermitra kerja. Mereka saling menampakan pertemananya saat
bermitra. Saling menjajaki kedalaman hati masing-masing mitranya. Dalam waktu
dekat masing-masing dapat menilai. Selanjutnya mereka akan menentukan sikap
dalam pertemenan berikutnya. Berlanjut atau putus, bergantung kebutuhan. Bila
masih butuh mereka dapat berteman lagi, demi terpenuhi kepentingannya. Jika
sudah tak membutuhkan, putus begitu saja. Bahkan, bila ada hal yang menyakitkan
dalam bermitra, sikap berikutnya setelah putus, mereka tampak tak saling
mengenalnya, cuek tak bertegur sapa.
Â
Teman
sejati menerobos semua rintangan bentuk pertemenan di atas dan bentuk
pertemanan lainnya. Pertemanan yang tak terkait dengan profesi, agama, suku,