Dalam upaya peningkatan layanan pelanggan KRL Jabodetabek, salah satu programnya adalah mendatangkan gerbong KRL dari Jepang untuk peningkatan kapasitas angkut. Dalam rapat pimpinan PT KRL Commuter Jabodetabek (PT KCJ), tengah dibahas untuk melakukan peninjauan langsung proses pengadaan di Jepang dan proses pengiriman gerbong dari Jepang ke Pelabuhan Tanjung Priok. Semua hal-hal teknis dipersiapkan demi kelancaran kedatangan gerbong 'baru' tersebut. Presiden Direktur PT KCJ ) menanyakan kesiapan liputan media kepada sang Humas PT KCJ.
Presdir : "Ada usul menarik? "
Humas: "Selama ini kita mengikutsertakan media mainstream dalam rombongan. Bagaimana jika membawa blogger? Tak hanya saat peninjauan, tapi saat proses pengiriman train-set lewat kapal laut."
Presdir: "Mm maksudnya blogger ikut dalam perjalanan laut? Boleh juga. Tapi penyeleksiannya bagaimana?"
Humas: "Bisa melalui lomba blog. Dapat juga kita pilih langsung dengan search situs blog yang telah aktif membantu penguatan brand di mata masyarakat dan pengguna."
Presdir: "Good. Laksanakan".
Humas:: "Ok. Kita akan tugaskan tim untuk segera melakukan penilihan yang tepat."
Â
Beberapa hari kemudian...
Humas:: "Beberapa blogger telah dilacak lewat situsnya masing-masing. Mayoritas liputan umum KRL serta ada yang khusus membahas train-set secara teknikal."
Presdir: (bergumam dalam hati sambil membuka file dan saat melihat profil & artikel seorang Kompasianer) "Si EP ini ternyata nulis Fiksi Commuterline, HBHKomunitas, Bukber KCJ, Peresmian Tiga Stasiun, Ngobrol di Depo Depok, KCJ di Kompasianival 2015. Ok, kita akan rapatkan lagi segera."
Â
Beberapa bulan kemudian...
Sang pemilik akun Twitter @prattemm88 (akun prattemm di Kompasiana) termasuk blogger yang dinyatakan oleh PT KCJ terpilih untuk diterbangkan ke Jepang untuk meliput proses pengepakan serta pengiriman train-set di salah satu Pelabuhan Laut Jepang. Nantinya akan ikut menemani sang gerbong KRL dalam perjalanan laut menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Akhirnya prattemm bersama rombongan tim teknik PT KCJ berangkat menuju Osaka melalui Terminal 3 Baru (CGK) Bandara Soekarno Hatta, dengan menggunakan maskapai kebanggaan nasional Garuda Indonesia. Rombongan begitu tiba di Bandara Osaka-Kansai (KIX) langsung menuju Shin-Osaka menggunakan kereta express. Shin-Osaka merupakan Stasiun Baru Osaka dimana rombongan akan dibawa oleh Si Peluru Cepat Nozomi-Tokaido Shinkansen menuju kota Tokyo. Perjalanan sepanjang 515 km cukup ditempuh kurang dari tiga jam saja. Tiba di Tokyo rombongan dijemput untuk menuju salah satu Depo KRL dan menginap disana.
Setelah proses pengepakan dan pemuatan gerbong yang sangat melelahkan di Pelabuhan, akhirnya kami ikut berlayar di kapal kargo menuju Tanjung Priok Jakarta. Setiba di Terminal Petikemas Tanjung Priok dan usai seremonial bongkar muat gerbong KRL, akhirnya prattemm berpamitan untuk menuju Stasiun Tanjung Priok. Nantinya akan naik KRL Lintas TanjungPriok-JakartaKota. Beruntung KRL terakhir masih sekitar setengah jam lagi pemberangkatannya. Dalam kelelahan eh si prattemm malah terlelap tidur...
Â
"Bangun bos," terdengar suara di telinga. "Wah mimpi apaan nih? Udah mau sampe Stasiun Rangkasbitung. Rekan jurnalis sudah pada standby."
"Wah jalan-jalan ke Jepang ternyata cuma mimpi, " gumam si prattemm dalam hati setelah terbangun. Sambil menahan kantuk di KRL bersama rombongan jurnalis, PT KCJ, PT KAI, DJKA Kementerian Perhubungan, akhirnya tiba di Stasiun Rangkasbitung dalam peresmian jalur ganda elektrifikasi serta pengoperasian KRL Lintas Tanahabang-Rangkasbitung.
Jamuan santap siang para tamu undangan dilakukan seusai peresmian. Sambil menikmati hidangan nan lezat, entah darimana tiba-tiba muncul beberapa orang yang nampak seperti wartawan. Ternyata ada yang ikut menikmati sisa hidangan, namun juga ada yang mrndekati tim Humas Kemenhub. Ternyata wartawan bodrex yang tak diundang itu juga perlu asupan gizi. Akhirnya rombongan kembali ke Jakarta menggunakan KRL Rangkasbitung-Tanahabang. Dalam kesejukan kereta akhirnya terlelap dalam mimpi...
Â
"Ayo bangun mas. Pak Presdir mau adakan diskusi kecil , " terdengar merdu suara Manajer Layanan Pelanggan PT KCJ. Rupanya si prattemm baru merasakan empuknya kursi Kereta Wisata KAI beberapa menit saja langsung tertidur. "Wah ternyata cuma mimpi saja ikut rombongan peresmian beroperasinya KRL Jabodetabek Lintas Rangkasbitung-Tanahabang," gumam si prattemm dalam hati setelah terbangun.
Beruntungnya mendapatkan kesempatan berada di Kereta Wisata KAI bersama manajemen PT KCJ, yang akan mengadakan temu prlanggan (customer gathering) di kota Ambarawa Jawa Tengah. Gerbong Kereta Wisata ini digandengkan dengan salah satu KA Eksekutif reguler. Berbagai acara menarik bagi para pelanggan setia KRL Jabodetabek yang tergabung dalam berbagai komunitas, akan menanti di kawasan Stasiun Ambarawa. Setelah diskusi kecil berakhir, eh si prattemm mulai mengantuk lagi..
Â
"Bangun bos," terdengar suara sambil menepuk pundak. "Asyik ya, mimpi apaan?. Udah mau masuk perairan Papua," kata rekan satu kabin. "Wah ikut rombongan Direksi dan Manajemen PT KCJ ke Ambarawa cuma mimpi, " gumam prattemm dalam hati setelah terbangun dari mimpi.
Akhirnya dari dalam kabin Kelas 1 KM Kelud mulai terlihat pemandangan laut yang indah. Beruntungnya si prattemm mendapatkan kesempatan meliput wisata bahari ke Raja Ampat bersama Humas PT Pelni. Beruntungnya menikmati fasilitas kabin di Kelas 1, bisa mandi sepuasnya dan buang hajat tak perlu terganggu antrian. Selain itu terjaminnya makanan maknyus selama acara. Setelah merapikan diri, akhirnya menuju salon/resto mencari camilan untuk memanjakan perut. Sambil ngemil duduk mendengar dan menikmati alunan musik, mata mulai terpejam.
"Maaf pak, bangun.. Ini halte terakhir Pinang Ranti," ujar OB (on-board) Transjakarta Koridor Pluit-Pinangranti sambil menepuk pundak.
"Maaf, Bapak tadi hendak turun di halte mana?," tanya sang OB dengan ramah.
"Turun Halte Pancoran Barat, mau ke Smesco," jawab si prattemm setelah tersadar dari bangun.
"Raja Ampat.. Oh ternyata cuma mimpi," gumam si prattemm dalan hati.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H