Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

IPA Convex 2016: Saatnya Berwisata Migas GeoHeritage Teksas Wonocolo Bojonegoro

2 Juni 2016   13:37 Diperbarui: 2 Juni 2016   13:45 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Singgah, Pusat Informasi dan Museum Sejarah Penambangan Tradisional Sumur Tua (Foto:PertaminaEP-FieldCepu)

Eksotika dan keunikan penambangan migas tradisional yang terjadi di puncak-puncak bukit merupakan satu-satunya di wilayah Indonesia bahkan Asia dan Dunia. Wilayah Bojonegoro yang terdapat sungai purba dan tempat penemuan fosil merupakan pusat peradaban yang patut dilestarikan. Pengembangan kawasan sumur tua sebagai obyek wisata diyakini sebagai pilihan tepat untuk melepaskan ketergantungan masyarakat dari penambangan minyak tradisional. 

Program Desa Wisata Migas ini akan mampu merubah pola pikir masyarakat untuk terus menjaga daerahnya menjadi lebih baik, serta peningkatan kualitas penambangan yang aman, profesional dan ramah lingkungan. Partisipasi pemberdayaan masyarakat akan meningkatkan taraf perekonomian bidang pariwisata, dengan memanfaatkan potensi alam, hutan jati serta kegiatan penambangan menjadi destinasi wisata yang unik. 

 

Rumah Singgah, Pusat Informasi dan Museum Sejarah Penambangan Tradisional Sumur Tua (Foto:PertaminaEP-FieldCepu)
Rumah Singgah, Pusat Informasi dan Museum Sejarah Penambangan Tradisional Sumur Tua (Foto:PertaminaEP-FieldCepu)
Berbagai aspek disiapkan dalam pengembangan desa wisata ini antara lain pemetaan wilayah, keanekaragaman hayati, penghijauan, sarana & prasarana, HSSE (sumur percontohan dan IPAL), pusat informasi dan edukasi Migas & CSR, Museum Migas, Rumah Pemasaran Produk Binaan/CSR.

Terinspirasi dari wilayah minyak Texas (AS), wisata migas ini tak hanya sebagai wisata alam namun juga menjadi wisata pendidikan (edu-wisata). Sumur percontohan akan mengajak pengunjung belajar secara langsung proses penambangan hingga penyulingan secara tradisional, di tempat yang aman dan tertata bersih. Setelah itu dapat mengunjungi Museum Penambangan Minyak Tradisional. 

Bagi pecinta fotografi akan banyak titik (spot) menarik angle foto yang unik dan eksotik. Tersedia pula arena kompleks outbound dan bumi perkemahan yang dikelilingi hutan jati. Untuk para petualang alam sejati tersedia pula jalur downhill, offroad serta trail & jeep adventure.

Soft-launching Desa Wisata Migas GeoHeritage Wonocolo ini telah dilakukan pada 27 April 2016 lalu, yang diresmikan oleh Suyoto (Bupati Bojonegoro) dan Rony Gunawan (Presiden Direktur Pertamina EP), beserta jajaran pemangku kepentingan lainnya seperti SKK Migas, Perhutani, Muspida Kabupaten Bojonegoro. 

Rencana Pengembangan Teksas Wonocolo lebih lanjut (Foto:PertaminaEP-FieldCepu)
Rencana Pengembangan Teksas Wonocolo lebih lanjut (Foto:PertaminaEP-FieldCepu)
Dalam pengembangan selanjutnya akan terus dilakukan penyempurnaan lanskap di sekitar daerah wisata dan penambahan lapangan terbuka hijau serta area bermain bagi warga sekitar.  Selain itu juga akan ada penambahan wahana permainan selain track jeep,  trail dan sepeda (flying fox,  skybridge). Potensi wisata ini akan dimaksimalkan melalui media promosi kepariwisataan. 

Dalam pengembangan wisata migas GeoHeritage Wonocolo ini, PERTAMINA berkomitmen memastikan keselamatan kegiatan hulu minyak dan gas bumi tetap bisa berjalan lancar serta mendukung peningkatan produksi pada lapangan eksisting Cepu, juga meningkatkan kelancaran proses produksi dengan memperkecil risiko gangguan sosial, keamanan dan lingkungan. Komitmen lainnya adalah menjadikan masyarakat lokal Wonocolo tidak hanya sebagai obyek,  namun juga sebagai aset nilai investasi yang setara dan strategis dengan investasi sumur yang dimiliki negara. Komitmen pemenuhan aspek compliance yang berlaku di industri migas dalam penyadaran lingkungan sosial Wonocolo sebagai mitra pengelolaan lingkungan hidup.

Dampak positif pengembangan desa wisata migas ini antara lain:

√semakin banyaknya kunjungan wisatawan dan terbukanya kesempatan lapangan usaha baru. Pendapatan warga dan pajak daerah meningkat. Program bantuan pembangunan desa dari pemerintah semakin mengalir dan turut mendorong terangkatnya produk dari desa binaan CSR Pertamina EP. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun