Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Diversity: Saatnya Perjalanan yang Bermakna

28 Oktober 2015   23:50 Diperbarui: 28 Oktober 2015   23:50 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah kepadatan lalulintas Jakarta dengan hiruk pikuk JakartaMarathon, tak mengurangi antusias pengunjung mulai masyarakat umum, seniman, budayawan, backpacker, traveller blogger, pecinta alam, penulis buku hingga fotografer profesional. 

Dalam event peluncuran Indonesia Diversity ini hadir jajaran direksi PT Toyota Astra Financial Services seperti Presiden Direktur David Iskandar, Wakil Presiden Direktur Naoki Tokuhisa serta Direktur Operasional sekaligus Pembina Komunitas Indonesia Diversity Bambang Bodhianto.

Naoki Tokuhisa dalam keterangan pers, menyatakan Indonesia Diversity merupakan bagian selebrasi 10 tahun Toyota Astra Financial Services beroperasi di Indonesia, dan ini merupakan wujud kepedulian melalui program CSR dalam eksplorasi berbagai keindahan dan keanekaragaman budaya Indonesia.

Abidin Riyadi Abie (Project Leader Indonesia Diversity) mengatakan Indonesia Diversity Community ini menggabungkan elemen penjelajah wisata (traveller/adventure), fotografer/videografer, blogger, tentunya dengan dukungan teknologi media sosial seperti Apps, Path, Google+, Twitter, Instagram, Facebook, YouTube. Tiga hal yang menjadi perhatian adalah mengangkat keindahan, keunikan dan kearifan lokal destinasi tersebut. 

Sebagai bentuk CSR Toyota Astra Finance dan dalam rangka selebrasi 10 tahun telah beroperasi di Indonesia, maka diberangkatkan tim untuk menjelajahi 17 destinasi mulai dari Aceh hingga Papua. 17 tim ekspedisi ini dipilih melalui proses audisi di kalangan internal karyawan TAF, dimana mereka dibekali dengan workshop oleh pakar terkemuka seperti Arbain Rambey, Elok Dyah Messwati dan Yovita Liwanuru. Dengan bekal tersebut mereka akan berbagi mengenai keunikan dan keanekaragaman landscape, budaya, arsitektur, flora dan fauna. 

Ada program seru untuk para anggota aktif IDiverse yang telah bergabung yaitu akan terpilihnya 5 orang IDiverse yang akan melakukan Jelajah Flores dan Alor bersama Fotografer/Traveller Profesional dan Tim ID, dimana semua akomodasi ditanggung Toyota Astra Financial Services. Ayo segera gabung untuk merasakan perjalanan istimewa ini. 

Siapapun yang ingin ikut berpartisipasi dan bergabung dengan ID Community, dapat dilakukan melalui situs www.indonesia-diversity.id dan jejaring media sosial ID lainnya. Dalam pusaran kecil ID Community ini akan memberikan semangat lebih besar dalam menjelajah sudut-sudut nusantara yang belum tersentuh, sehingga dapat memunculkan berbagai destinasi unggulan baru. 

Talkshow dengan dipandu oleh MC dan moderator cantik Putri Ayudya, menghadirkan Yovita Ayu Liwanuru sebagai narasumber pertama untuk berbagi cerita. Yovita merupakan Miss Scuba Indonesia 2012 dan runners-up Miss Scuba Dunia 2012. Destinasi yang sering dikunjungi Yovita di Indonesia Timur adalah NTT. Keindahan alam dengan lingkungan yang masih terjaga, membuat Pulau Flores sangat dapat dinikmati dengan snorkling maupun diving. Untuk menikmati Labuhan Bajo harus menyewa kapal dan harus tinggal di kapal selama tiga hari. Biaya sewa kapal tergantung fasilitas kapal mulai dari satu juta per malam hingga dua puluh juta per malam. Eco-tourism Labuhan Bajo ternyata menimbulkan permasalahan lingkungan, dengan meningkatnya sampah plastik yang dibuang oleh wisatawan. Seseorang yang dijuluki Mr. Plasticman merupakan warga lokal yang memiliki kepedulian akan permasalahan lingkungan ini. Orang ini akan sibuk memungut sampah untuk didaur ulang. Di sebuah desa/perkampungan di Ende ada industri kecil rumahan produksi kain dengan bahan benang yang memakai pewarna alami dari tumbuhan dengan harga berkisar dua hingga tiga juta rupiah. Untuk menghormati para tamunya, warga di Flores selalu memberikan suguhan kopi yang wajib diminum para tamu. 

Yovita ternyata memiliki seorang fixer kepercayaan di Maumere. Fixer itu merupakan orang lokal yang melakukan set-up / riset data, biasanya sangat dikenal dalam bidang media jurnalistik. Jika kita akan melakukan perjalanan ke suatu wilayah yang asing tapi tak ada provider/pemandu, maka disiapkan orang lokal terpercaya. 

Elok Dyah Messwati merupakan inisiator Travelling Community dengan jumlah anggota saat ini mencapai 80 ribu orang. Ketika masih SMP pada tahun 1983 di Surabaya telah melakukan perjalanan sendiri ke Bandung, Pangandaran, Jogja. Perjalanan selama dua minggu menghabiskan biaya 55 ribu rupiah. Biaya dikumpulkan dari apresiasi orangtua ketika nilai rapor kelas bagus, nilai 8 dapat 5 ribu dan nilai 9 dapat 10 ribu. Akhirnya sejak SMA mulai berpikir bagaimana jalan-jalan menjadi duit. 

Suatu ketika saat Elok berkunjung ke suatu desa di Palangkaraya Kalimantan Tengah, ada ritual budaya penggalian kuburan para leluhur dimana tulang belulang akan dibakar dan disimpan di depan rumah. Modal yang dikeluarkan selama satu bulan hanya seratus ribu rupiah. Catatan perjalanan dibuat dalam empat artikel dimuat di Surabaya Post dan mendapat apresiasi sebesar tiga ratus ribu rupiah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun