Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Smartphone, Enkripsi dan Peluang Kejahatan

19 April 2016   15:51 Diperbarui: 20 April 2016   10:01 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan belum lama ini ada kabar mengejutkan, Blackberry bekerja sama dengan pemerintah Kanada diketahui menyadap segala aktivitas pengguna yang dilakukan pada aplikasi Blackberry Messenger (BBM). Pihak Blackberry pun tidak menyangkalnya meskipun tidak juga secara gamblang mengonfirmasi kebenaran kabar ini.

Lalu apa hubungannya isu privasi dan enkripsi?
Lantas sebenarnya apakah enkripsi penting?

Isu privasi dan teknologi enkripsi memiliki sebuah keterkaitan erat. Untuk melindungi privasi pengguna, maka penyedia layanan teknologi menggunakan enkripsi data sebagai tameng.

Apakah penting? Memang penting, untuk sebagian orang. Umumnya, orang yang bekerja di pemerintah atau perusahaan tidak ingin informasinya bisa dicuri pihak lain.

Saat ini ada banyak sekali kejahatan-kejahatan siber yang bahkan bisa dilakukan oleh orang yang tidak begitu ahli. Kebanyakan kejahatan siber seperti ini sasarannya adalah pencurian data privasi seperti aktivitas panggilan telepon, email, bahkan media sosial. Dan untuk mengamankan ini maka dilakukanlah proses enkripsi data.

Enkripsi dan Peluang Kejahatan

[caption caption="Ilustrasi smartphone. Sumber: Irishexaminer.com"]

[/caption]Baru-baru ini Whatsapp sebagai aplikasi obrolan teks paling banyak digunakan di dunia memberi fitur keamanan baru. Kini semua pesan yang dikirim melalui Whatsapp dienkripsi sehingga tidak sembarang orang bisa menyadap percakapan. Bukan hanya percakapan teks, tapi juga percakapan suara yang dilakukan lewat aplikasi ini.

Fitur enkripsi pada aplikasi obrolan daring (chatting) sebenarnya bukan hal baru. Telegram adalah aplikasi pertama yang menerapkan sistem keamanan komunikasi seperti ini.

Namun tentu saja ini menjadi dua sisi mata pisau yang tajam. Di satu sisi, keamanan komunikasi memang dibutuhkan untuk beberapa pihak. Di sisi lain, peluang ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk membuat jaringan komunikasi yang tidak terdeteksi.

Seperti pada kasus terorisme yang dilakukan ISIS pada 2015 lalu. Jaringan ini dikabarkan menggunakan aplikasi Telegram untuk komunikasi sesama teroris lantaran adanya fitur enkripsi ini.

Tentu saja ini malah memberikan satu hal yang negatif. Sebuah teknologi keamanan malah membuat tidak aman karena disalah gunakan untuk tindakan kriminal. Sama seperti Telegram, Whatsapp yang sekarang menggunakan enkripsi juga bisa saja digunakan oleh pelaku kriminal dan terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun