Mohon tunggu...
Pratiwi Wulan Sari
Pratiwi Wulan Sari Mohon Tunggu... lainnya -

seorang TKW yang saat ini tengah berdiam di bawah naungan langit Hong Kong. Sedang belajar bagaimana cara menulis dengan baik dan benar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Namaku Aurora (Sebuah Cerpen)

29 September 2013   14:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:14 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Suara rebana riuh membahana di desa pesisir Grajagan pagi itu, seorang perempuan cantik dikelilingi orang-orang yang mengantarnya tersenyum sumringah. Dia akan segera melaksanakan ibadah hajinya tahun ini. Dia adalah pemilik salon terkenal “Aurora” sama seperti namanya.

Seorang anak kecil sambil menggelandot dipelukan ibunya bertanya “Mak, lek halim naik haji kok pakai baju perempuan, dosa gak mak?”

“Ssst, namanya bukan Halim, tapi mbak Aurora. Sudah, biar itu jadi urusannya dengan Tuhan. Lagian mbak aurora kan selalu baik sama kita, doakan saja semoga dia dapat jalan terbaik dariNya.”.

Iring-iringan rombongan pengantar haji itu semakin jauh dari desa, tapi cerita tentang lelaki cantik Auror masih terus menjadi desas desus yang ramainya beradu dengan debur ombak di pantai itu, entah sampai berapa waktu?!

Banyuwangi 14 nov 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun