Mohon tunggu...
Pratama 123
Pratama 123 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baca buku/pendiam/ membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Jiwa dan Manusia

26 Juni 2024   08:17 Diperbarui: 26 Juni 2024   08:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Adapun kesimpulan yang dapat saya simpulkan dari Uraian Filsafat Jiwa atau Manusia, dan
Pandangan Ibnu Sina, Ibnu Taimiyah, serta Fazlur Rahman yaitu :
a. Pengertian Filsafat Jiwa atau Manusia
Filsafat jiwa atau manusia dalam Islam mengeksplorasi hakikat, sifat, dan tujuan keberadaan
manusia. Ini meliputi pemahaman tentang sifat-sifat jiwa, hubungan antara jiwa dan tubuh, serta
tujuan hidup manusia menurut ajaran Islam. Jiwa dianggap sebagai aspek spiritual yang
dianugerahkan oleh Allah SWT, mengendalikan tubuh dan memberikan kehidupan serta kesadaran.
Islam mengajarkan bahwa tujuan hidup manusia adalah mengenal dan beribadah kepada Allah,
dengan akal dan kehendak sebagai karunia Allah untuk memahami kebenaran dan membuat pilihan
bebas. Kesempurnaan manusia dicapai melalui keselarasan antara jiwa dan tubuh serta
kesempurnaan akhlak dan spritual.b. Pandangan Ibnu Sina
Ibnu Sina mengartikan jiwa sebagai kesempurnaan awal bagi tubuh, di mana jiwa adalah
substansi spiritual yang terpisah dari tubuh namun tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Menurutnya,
jiwa tidak musnah ketika tubuh mati, karena memiliki sifat kekal. Dalam pandangan Ibnu Sina,
jiwa adalah substansi yang berfungsi sebagai penggerak tubuh dan memiliki eksistensi yang
independen dari tubuh.
c. Pandangan Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah melihat jiwa atau ruh sebagai elemen yang memenuhi seluruh tubuh dan
berperan sebagai sumber kehidupan. Ia menganalogikan hubungan antara jiwa dan tubuh seperti
hubungan antara pilot dan pesawat, di mana jiwa mengatur dan mengarahkan tubuh. Menurutnya,
hati dan otak adalah bagian dari jiwa yang berperan penting dalam proses berpikir dan perilaku
manusia. Jiwa manusia tidak dapat digambarkan secara fisik karena tidak terbentuk dari unsurunsur materi, tetapi sifat dan karakteristiknya dapat diketahui melalui Al-Quran dan Sunnah.
d. Pandangan Fazlur Rahman
Fazlur Rahman menekankan bahwa manusia adalah makhluk istimewa dengan kapasitas akal
yang unggul, yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan dan mengenal Pencipta. Menurutnya,
manusia tidak terdiri dari dualisme radikal antara jiwa dan tubuh seperti dalam pandangan Barat,
melainkan sebagai kesatuan yang saling berkaitan. Istilah "nafs" dalam Al-Qur'an mengacu pada
pribadi atau keakuan manusia, dengan berbagai keadaan dan kecenderungan. Rahman menegaskan
pentingnya kesadaran ilmiah dan tatanan moral berdasarkan pengetahuan ilmiah, yang harus
digunakan dalam kerangka kebaikan.
e. Analisis dari Ibnu Sina, Ibnu Taimiyah, dan Fazlur Rahman
- Ibnu Sina: Menganggap jiwa sebagai substansi yang independen dan kekal, berfungsi sebagai
penggerak tubuh, dan memiliki potensi spiritual serta intelektual.
- Ibnu Taimiyah: Melihat jiwa sebagai sumber kehidupan yang erat kaitannya dengan tubuh dan
perilaku manusia, dengan proses berpikir yang dimulai dari hati dan dipengaruhi oleh keinginan.
- Fazlur Rahman: Memahami manusia sebagai makhluk dengan potensi spiritual dan intelektual
yang harus dikembangkan, menolak dualisme radikal antara jiwa dan tubuh, dan menekankan
pentingnya kesadaran ilmiah serta tatanan moral.
Dari analisis ini, terlihat bahwa ketiga pemikir menawarkan pandangan yang berbeda namun
saling melengkapi tentang hakikat, fungsi, dan tujuan jiwa dalam konteks Islam, dengan penekanan
pada pentingnya integrasi antara jiwa dan tubuh serta pengembangan potensi spiritual dan
intelektual manusia.


D. DAFTAR PUSTAKA


 "The Islamic Concept of the Soul" oleh William Chittick dalam "The Essential
Seyyed Hossein Nasr" (2007).
https://jurnal.stfsp.ac.id/index.php/Media
 294-Article Text-537-2-10-20220206 (1). pdf
 492-Article Text -5508-1-10-20200804, pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun