Mohon tunggu...
prapti rahayuningsih
prapti rahayuningsih Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Terakhir

30 Desember 2010   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:11 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

”Kita pergi dari sini Tan…Dasar pelayan gak punya mata…kerjanya gak becus..harusnya di pecat saja.”Tambah Ferdi

”Maaf mas…maaf…”

”Apa-apain sih Fer..ngomongnya kasar banget..aku gak pa-pa.maafin pacar sya mba.udah kita pulang sekarang”Kata Intan sambil mearik tangan Ferdi untuk meninggalkan tempat itu.

”Maaf mba..mas….”

Aku gak tahu harus lakuin apa Cuma bisa bilang maaf.Aku merasa bersalah banget sama Ferdi dan Intan bukan maksudku tuk lakuin itu.Aku bener-bener bodoh mungkin bener yang dikatain Ferdi aku gak becus kerjanya harusnya dipecat saja…Aku terus menangis mengingat kejadian yang terjadi siang tadi.

Aku terus berusaha menghubungi Ferdi untuk meminta maaf tapi tak pernah diangakatnya.Aku pu hanya mengirim sebuah pesan singkat.Aku tak peduli dia mau membacanya atau tidak.”Fer….maafin aku atas kejadian tadi siang.Aku bener-bener gak sengaja.Jangan benci sama aku karena sampai sekarang aku masih sayang banget sama kamu….sayang yang tak pernah kamu tahu sebelumnya…maafin aku udah banyak ngecewain kamu.aku sayang kamu…sayang banget…yag aku sayang dan cinta hanya kamu seorang…..Dolphinku….Love u Fer”

Karena aku sangat kelelahan malam itu sepulang dari restoran.Aku pun menelpon Doni untuk menjemputku.Pikiranku bener-bener sangat kacau hari itu.Air mataku terus mengalir membasahi kedua pipiku. Syukurlah Doni mengangkat teleponku.

”Ha….lo…..Do…n…ka..ka…mu lagi di..ma..na…. ”Kataku terbata-bata dengan penuh isak tangis.

”Kamu kenapa Lin….Aku lagi di rumah…Kamu lagi dimana?Please jangan nangis”jawab Doni dengan rasa kuatir

”Aku lagi di……..”

Bruak…tiba-tiba sebuah mobil menabrakku dengan sangat keras dan entah apalagi yang terjadi pada diriku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun