Mohon tunggu...
Pramudya Nova
Pramudya Nova Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka jalan" menelusuri dunia, tapi dana yang belum mencukupi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Sebuah Kelompok Fundamentalisme dan Gerakandalam Islam

9 Oktober 2024   15:12 Diperbarui: 9 Oktober 2024   15:31 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Fundamentalis Keagamaan Fundamentalis adalah kelompok yang berjuang memulihkan norma dan keyakinan kita, termasuk adat istiadat.

Kaum fundamentalis juga termasuk dalam salah satu aliran yang tidak mau menerima suatu perubahan yang diartikan dalam artian menentang suatu perbaikan. Jadi karena itu mereka dengan hati-hati menekankan bahwa pengumuman Muhammad sebagai nabi bukanlah hal baru, melainkan hanya kelanjutan dari garis keturunan nabi dan rasul yang datang sebelum dia.

 Sedangkan kaum yang revolusioner adalah suatu golongan yang sering dipandang oleh negara-negara Barat sebagai pembunuh yang bertujuan melemahkan otoritas politik melalui perang suci.

 Sedangkan gerakan fundamentalis agama adalah gerakan yang berupaya memulihkan fondasi agama yang terkikis seiring berjalannya waktu.

 Contohnya seperti kepatuhan terhadap nilai-nilai dan kepercayaan tradisional, perbedaan agama dan politik antara in-group dan out-group.

 Dalam Islam, gerakan fundamentalis agama sering dikaitkan dengan gerakan Wahabiya yang dipelopori oleh Muhammad Abd al-Wahhab.

 Gerakan ini disebut dengan paksaan, dimana masyarakat dipaksa untuk mengikuti keyakinannya.

 Fundamentalisme terbagi menjadi dua bagian: pra-modern dan modern, dan biasa disebut dengan neo-fundamentalisme.

* Di bawah ini penjelasan mengenai pra-modernisme dan neo-fundamentalisme.

 A. Pra-modern adalah gerakan yang muncul sebelum menang dalam situasi dan kondisi tertentu di kalangan umat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun