Salah satu hal yang mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja adalah lingkungan kerja yang memperhatikan worklife balance.Â
6. Apresiatif
"Si bos yang baik tidak akan mengakui hasil kerja anggota atau pegawainya sebagai hasil kerjanya. Ia akan mengangkat nama anggota atau pegawainya."Â
Sudah susah-susah kerja dan memakan waktu banyak sekali, namun sekalinya hasil kerja sudah jadi yang mengakui hasil kerja itu malah si bos. Hal ini menyakitkan sekali bukan? Jika bos yang baik, maka ia akan mengapresiasi hasil kerja anggotanya dengan mengangkat namanya dalam sebuah forum. Hal ini adalah bentuk apresiasi yang nyata.
7. Memberikan Kesempatan untuk Aktualisasi DiriÂ
Mampu melihat potensi yang dimiliki oleh anggotanya dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk lebih mengaktualisasikan diri menjadi sisi positif untuk kemajuan perusahaan atau tempat kerja yang dipimpin oleh seroang bos. Perusahaan maju, anggota atau pegawainya pun semakin terampil. Sosok seperti inilah yang menjadi bos idaman.
Tak dipungkiri kehadiran seorang bos merupakan hal yang vital dalam terciptanya suatu lingkungan kerja yang nyaman. Jika si bos itu berperangai baik, yakinlah perusahaan atau tempat kerja yang ia pimpin akan semakin maju.Â
Sebaliknya jika berperangai buruk sudah barang tentu tinggal menunggu waktu ditinggalkan para anggota atau pegawainya. Karakter asli seseorang akan terlihat tatkala diberikan sebuah amanah kekuasaan. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H