Begitupun sebaliknya, siapapun yang akan menanam kejahatan atau keburukan, suatu saat nanti akan menuai hal yang sama. Pesan hidup ini benar-benar harus diresapi dan diamalkan dalah kehidupan sehari-hari.Â
Mengamalkan pesan atau nasihat hidup ini sungguh mulia. Tidak hanya kepada sesama manusia namun juga kepada seluruh makhluk Tuhan seperti hewan, tumbuhan, dan alam.Â
Contoh saja jika kita senantiasa berlaku baik terhadap lingkungan maka suatu saat nanti akan ada hal baik yang dapat kita rasakan dalam hidup yang kita tuai.Â
Lingkungan yang baik berdampak baik pada kesehatan kita. Begitupula sebaliknya jika kita berperilaku merusak lingkungan atau alam sekitar, maka cepat atau lambat akan mendapatkan peringatan, bencana alam misalnya. Setiap nafas yang kita hirup dan hembuskan selalu berkaitan dengan hubungan timbal balik.
Becik Ketitik Ala Ketara
Masih berkaitan dengan bagaimana berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan hal ini akan berpengaruh besar bagaiman karakter seseorang akan tumbuh.Â
Namun satu hal, bahwa setiap orang memiliki hati kecil yang akan senantisa berkata jujur dan berperan sebagai pemberi tanda baik buruknya atas apa yang dilakukan dalam kehidupan. Ketika mengingat peribahasa ini, sepandai apapun kita menyembunyikan kejahatan, keburukan, dan kedzaliman maka suatu saat akan tampak dengan sejelas-jelasnya.Â
Hal ini merupakan nasihat dan peringatan agar senantiasa berbuat baik. Perbuatan baik akan dikenali, begitupun dengan perbuatan buruk, maka akan tampak dengan sangat jelas.Â
Sopo Sing Tekun, Sanajan Nganggo Teken, Mesti Tekan
Artinya adalah siapapun yang tekun, meskipun menggunakan tongkat dalam berjalan, yakinlah pasti akan sampai pada tujuan. Peribahasa ini mengajarkan bahwasannya kita tidak boleh kalah dan menyerah dengan keadaan.Â
Sesulit apapun keadaan yang harus dihadapi, selagi ada ketekunan dan memiliki tujuan hidup, maka yakinlah akan sampai pada tujuan yang kita inginkan.Â