Biasakan mengajak anak bicara sejak dia bayi. Bahkan ada ahli yang mengatakan bahwa baik untuk mengajak bicara bahkan sejak masih di dalam kandungan.
Begitu pula ketika orang di sekitarnya sedang melakukan sesuatu dan anak mengamati. Jelaskan padanya apa yang sedang dilakukan orang tersebut.
Misal, “Kakak sedang main bola. Bola. Adek mau ikut main?”
Izinkan anak memegang bola sebentar sambil diucapkan lagi “bola”.
3. Ucapkan pula apa yang sedang dilakukan anak
Misal ketika anak mendorong mobil mainan. Katakan, “Adek sedang mendorong mobil”.
Jika anak sudah berusia 18 bulan ke atas, minta anak mengulangi yang kita ucapkan, “mendorong mobil”.
Lanjutkan dengan pertanyaan, “Mau ke mana?”, “Mau ke mal”, dan seterusnya.
Intinya orang tua, pengasuh dan orang yang berada di sekitar anak harus rajin bicara dan mengajaknya bicara. Ini adalah stimulus terbaik bagi anak.
4. Latih anak mengatakan apa yang dia inginkan (terlebih jika sudah berusia satu tahun ke atas)
Jangan memberi respon kalau hanya sebatas menunjuk saja. Walau ucapannya belum sempurna, meminta anak berbicara membuat anak tahu bahwa hanya dengan berusaha mengatakan apa yang diinginkan. Setelah adanya usaha bicara dari anak, baru orang tua bereaksi.
5. Apresiasi lengkap dengan ekspresi setiap usaha anak berbicara
Misal ketika anak menunjuk-nunjuk boneka. Katakan “Adek mau boneka.., coba bilang “Mau boneka”.
Mungkin kemampuannya mengulang baru sebatas “ Au neka”.