Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Apa Itu Speech Delay, Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasinya?

5 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 6 Agustus 2022   17:00 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi speech delay pada anak (Sumber: istockphoto)

Biasakan mengajak anak bicara sejak dia bayi. Bahkan ada ahli yang mengatakan bahwa baik untuk mengajak bicara bahkan sejak masih di dalam kandungan.

Begitu pula ketika orang di sekitarnya sedang melakukan sesuatu dan anak mengamati. Jelaskan padanya apa yang sedang dilakukan orang tersebut. 

Misal, “Kakak sedang main bola. Bola. Adek mau ikut main?”

Izinkan anak memegang bola sebentar sambil diucapkan lagi “bola”.

3. Ucapkan pula apa yang sedang dilakukan anak 

Misal ketika anak mendorong mobil mainan. Katakan, “Adek sedang mendorong mobil”. 

Jika anak sudah berusia 18 bulan ke atas, minta anak mengulangi yang kita ucapkan, “mendorong mobil”.

Lanjutkan dengan pertanyaan, “Mau ke mana?”, “Mau ke mal”, dan seterusnya. 

Intinya orang tua, pengasuh dan orang yang berada di sekitar anak harus rajin bicara dan mengajaknya bicara. Ini adalah stimulus terbaik bagi anak.

4. Latih anak mengatakan apa yang dia inginkan (terlebih jika sudah berusia satu tahun ke atas)

Jangan memberi respon kalau hanya sebatas menunjuk saja. Walau ucapannya belum sempurna, meminta anak berbicara membuat anak tahu bahwa hanya dengan berusaha mengatakan apa yang diinginkan. Setelah adanya usaha bicara dari anak, baru orang tua bereaksi.

5. Apresiasi lengkap dengan ekspresi setiap usaha anak berbicara

Misal ketika anak menunjuk-nunjuk boneka. Katakan “Adek mau boneka.., coba bilang “Mau boneka”.

Mungkin kemampuannya mengulang baru sebatas “ Au neka”. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun