Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Mendidik Anak agar Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

5 Juni 2022   05:30 Diperbarui: 5 Juni 2022   22:51 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang terlalu memandang tinggi dirinya sendiri, terkadang bisa kehilangan obyektivitas.

Pola asuh keluarga dan perlakuan selalu didewa-dewakan dan dipuji, untuk hal baik maupun buruk yang dilakukan, membuat orang mengalami disorientasi dalam menilai dirinya.

Sehingga ia memandang dirinya begitu hebat, tidak mungkin membuat kesalahan. Maka kalau ada hal buruk yang terjadi, pastinya disebabkan oleh pihak lain, siapapun itu, yang pasti bukan dirinya yang hebat ini.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghilangkan Kebiasaan Anak Menyalahkan Pihak Lain?

1. Ubah Pola Asuh Keluarga

Pengasuh yang mau mendiamkan anak, dan Mama yang jengkel, harus mendudukkan perkara sebagaimana mestinya.

Saat anak jatuh, sampaikan bahwa itu terjadi karena dia terburu-buru saat berlari. Lain kali boleh saja berlari tapi harus lebih berhati-hati.

Begitu juga dengan makanan yang tumpah, jelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena piring yang dia pegang miring, lain kali dia harus memastikan piringnya tidak miring. Ajak anak membantu pengasuhnya membersihkan makanan yang tumpah.

2. Ajarkan Pause, Think and Do

Stop sebentar, berpikir dan bertindak. Jangan dibalik, do (menyalahkan pihak lain), baru think (berpikir memperbaiki keadaan).

Tahan diri untuk bereaksi ketika hal buruk terjadi, ambil waktu untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa terjadi, dan ambil langkah untuk menyelesaikannya.

Sesungguhnya akibat suatu kesalahan tidaklah seburuk apa yang kita bayangkan. Minta anak menarik nafas, berpikir secara tenang, baru ambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang timbul.

3. Beri Ruang Anak Untuk Melakukan Kesalahan

Sampaikan bahwa kesalahan adalah hal yang wajar, yang penting anak belajar dari kesalahan yang diperbuatnya. Ajak anak menemukan apa yang salah, dan belajar dari kesalahannya.

Berdiam diri dan tidak melakukan sesuatu karena takut salah, lebih buruk ketimbang orang yang mencoba melakukan sesuatu tapi salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun