Decision making skill menetukan apakah langkah yang diambil tepat, dan akan mampu mengatasi masalah atau sebaliknya, menambah keruwetan masalah.
Ooo… berarti harus ya melatih anak agar berdaya pilih. Harus! Kudu! Wajib! Tapi bagaimana caranya? Anak kecil kalau dikasih kesempatan milih kadang ngawur, semaunya sendiri mumpung diizinkan memilih. Bikin repot.
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan!
1. Pertegas Ruang Lingkup Pilihan
Anak perlu dijelaskan, apa yang harus dia pilih, apa batasannya.
Jika kita mau mengajak anak membeli pakaian, pertegas jenis pakaian apa yang memang harus dia cari. Misal, “Dek, baju tidurnya sudah kekecilan semua, ayo kita cari baju tidur."
Dengan kalimat seperti ini, maka anak tahu bahwa yang harus dia pilih adalah jenis baju tidur, bukan yang lainnya, bukan baju bola, bukan pula baju pesta.
Membeli buah juga bisa dijadikan ajang bagi anak berlatih membuat keputusan, "Adek pilih mau beli buah apa, asal jangan pepaya karena kita sudah makan pepaya kemarin."
2. Beri Alternatif
Ada yang pernah mengeluh, “Anakku kalo di restoran disuruh milih menu, mie lagi, mie lagi. Padahal tadi pagi di rumah sudah makan mie instan."
Nah, sekarang kita izinkan dia memilih dari alternatif yang kita sediakan. “Dek, tadi pagi sudah makan mie, mama mau kita pesan makanan yang ada sayurnya. Adek mau kangkung tumis atau capcay atau oseng buncis ?”
Dengan meminta anak memilih dari alternatif yang kita sediakan, kejadian selalu memilih mie dapat dicegah.
3. Hargai Pilihan Anak
Ketika ruang lingkup pilihan sudah disepakati, alternatif pilihan sudah disodorkan pada anak, hargai hak pilihnya, jangan diintervensi.