Mohon tunggu...
Praditya Aryaputra Adiwilaga
Praditya Aryaputra Adiwilaga Mohon Tunggu... Lainnya - https://www.kompasiana.com/pradit8545

Untuk simpan tugas, sambil belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Film Tanda Tanya

17 Maret 2022   07:23 Diperbarui: 17 Maret 2022   07:33 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di lain kisah, restoran milik Sun diserang oleh sekelompok pimpinan Soleh yang tidak terima ada restoran tetap buka kala Idul Fitri hari ke-2 hasil pemberlakuan aturan Hendra. Sun terluka akibat pukulan balok Soleh, dan meninggal beberapa hari setelah kejadian. Hendra yang menyesal merasa bersalah pada ayahnya, secara tak sengaja menemukan buku Asmaul Husna yang dihadiahkannya untuk Menuk. Usai membaca 99 Nama Allah dalam buku tersebut, Hen akhirnya menemui ustad, berkonsultasi dan berlanjut memeluk Islam. Lalu, ia mencoba untuk mendekati Menuk yang telah sendiri, meskipun tidak jelas apakah Menuk akan menerima dirinya.

 

Keunggulan 

 

Film ini diperankan oleh aktor dan aktris besar tanah air dari berbagai angkatan. Beberapa diantaranya yang familiar adalah Reza Rahadian sebagai Soleh, Glenn Fredly sebagai Doni, Rio Dewanto sebagai Hendra, Revalina S. Temat sebagai Menuk. Wajah lainnya pun tak asing di dunia film Indonesia. Akting dan dialog yang natural, serta penjiwaan karakter yang mereka lakukan, setting waktu dan tempat yang menarik, serta alur cerita yang sarat makna dan dekat dengan kehidupan nyata adalah sejumlah hal yang dapat menjadi alasan film ini layak ditonton bersama keluarga. 

 

Kelemahan 

 

Ada sejumlah keganjilan akting yang kurang sesuai, serta alur akhir yang tiba-tiba cepat selesai, seperti proses Hendra berubah sikap dan berpindah agama; serta kasus pemboman gereja yang kurang jelas penyelesaiannya, menjadikan film ini terasa kurang sempurna. 

 

Melanjutkan bagian keunggulan dan kelemahan. Saya membuat beberapa pernyataan yang dapat dikatakan sebagai keunggulan sekaligus kelemahan. Pertama,  film ini adalah salah satu film yang plotnya lebih dari satu. Di satu sisi penonton memiliki beberapa cerita yang bisa dinikmati. Namun, hal ini juga akan menimbulkan kebingungan bagi penonton untuk mengetahui kisah mana yang menjadi alur utama. Film ini juga tergolong penuh makna, dan melelahkan bagi mereka yang mencari tontonan ringan penghilang penat. Mengenai tema dan pesan moral yang ingin disampaikan, pada dasarnya sangat menarik mengingat Indonesia adalah negara dengan tingkat pluralisme tinggi. Saling menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda adalah salah satu hal yang selalu diajarkan dimanapun kita berada. Dibalik sisi menarik ini, ada sisi yang siap menjadi bahan kontroversi yang kerap laku diperbincangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun