Mohon tunggu...
Moh Vicky Indra Pradicta
Moh Vicky Indra Pradicta Mohon Tunggu... Dokter - Food safety and quality leader, an opinion writer and one health initiative

I’m Vicky, a food safety and quality leader who worked in food industry more than 7 years, a writer in opinion essay and One Health initiative. I am also content educator for food safety and quality, food registration and writing tips.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berkolaborasi Percepatan Bebas PMK

20 Juni 2022   15:47 Diperbarui: 20 Juni 2022   15:57 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kondisi ini bisa diperparah apabila adanya keraguan masyarakat untuk mengonsumsi daging ternak untuk sementara waktu. Meskipun memang belum ada studi yang menyatakan dapat berpotensi menular ke manusia. Tetapi tetap saja dapat mempengaruhi tingkat keyakinan terkait keamanan pangan terhadap daging.

Pendekatan One Health

Lantas yang jadi pertanyaan saat ini bagaimana bisa Indonesia yang sebelumnya termasuk negara bebas PMK dapat terjadi infeksi ulang? Menurut hemat saya hal ini dimungkinkan karena kurangnya koordinasi lintas sektor dan multi disiplin. Sehingga pengawasan yang dilakukan menjadi kurang maksimal dan tidak secara holistik.

Padahal saat ini dalam menghadapi tantangan kesehatan global tidak bisa hanya dilakukan oleh satu disiplin ilmu saja. Diperlukan kerja sama multi sektor agar dapat mengatasi permasalahan kesehatan global. Disinilah diperlukan pendekatan One Health.

Pendekatan One Health merupakan suatu pendekatan yang menekankan kepada kolaborasi lintas sektor dan multi disiplin untuk menyeleseikan tantangan kesehatan dalam tingkat lokal, regional dan global. Hal ini arena kesehatan manusia, hewan dan lingkungan saling terkait dan tidak saling terpisah.

Dalam konteks percepatan penanganan penyakit PMK diperlukan kerja sama lintas sektor antara lain dokter hewan, kesehatan masyarakat dan pemerintah.

Untuk tindakan pengendalian maka dokter hewan bertanggung jawab dalam melakukan pengobatan dan vaksinasi bagi ternak di wilayah yang berada di daerah hot spot Foot and Mouth Disease (FMD).

Selain itu dokter hewan bertugas untuk melakukan pengecekan kesehatan ternak. Hal ini penting dilakukan agar keseluruhan hewan ternak yang masih hidup dapat segera diobati dan mendapatkan perawatan sehingga tidak berpotensi terinfeksi penyakit PMK.

Setelah tindakan kuratif maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah meningkatkan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) ke masyarakat baik peternak maupun masyarakat umum. Kegiatan ini akan berfokus kepada edukasi ke masyarakat tentang bahaya penyakit PMK dan bagaimana tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit ini. Tindakan ini penting untuk mencegah terjadinya kepanikan di tengah masyarakat.

Sosialisasi juga bisa dilakukan mengenai program biosecurity dan sanitasi kandang. Mayoritas ternak yang terserang PMK adalah milik peternak lokal. Hal ini mengindikasikan lemahnya pengetahuan peternak mengenai program tersebut.

Apakah pelaksanaan KIE bisa dilakukan oleh dokter hewan? Jawabannya bisa tetapi belum tentu efektif. Kegiatan seperti ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan peran kesehatan masyarakat. Karena memang sudah terbiasa dalam melakukan edukasi dan sosialisasi semacam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun