Di puncak. Tanah kuning terhampar menggunung. Berundak dan cekung di bagian kawahnya. Biru. Air di kawahnya begitu tenang. Di bawah kawah itulah penambang menggantungkan semangat hidupnya. Di sana pula lah sumber kematian yang paling dekat dengan penambang. Gas beracun tanpa kabar bisa muncul. Paru-paru mereka mungkin juga sudah sekuning warna belerang. Dan pundak mereka sudah cukup kuat menahan beban yang berat.
Senja adalah renungan. Fajar adalah semangat. Porsi yang seimbang dalam menadalami makna dua waktu berbeda itu, akan menyeimbangkan hidup. Terlalu semangat tanpa renungan membuat kita salah jalan. Terlalu merenung tanpa semangat hanya menjadikan kita jadi pemurung. Berkacalah saya pada alam yang sunyi di Baluran dan penambang yang hebat di Ijen. Namun, bagaimana negeri ini dan pemimpinnya? Apa sudah semangat dan merenung. Mungkin terlalu semangat dan kurang merenung di kala senja karena jalan yang salah banyak di tempuh pemimipin negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H