Saat berkomunikasi secara asertif, maka dapat mengekspresikan kebutuhan dan keterbatasan, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan mengurangi konflik.
3. Meningkatkan Keselamatan Pasien
Komunikasi yang asertif antar petugas kesehatan lain dapat meningkatkan keselamatan pasien. Kesalahan komunikasi seringkali menjadi penyebab terjadinya suatu insiden medis.
Strategi Meningkatkan Komunikasi Asertif
Dalam berkomunikasi asertif diperlukan pelatihan komunikasi untuk meningkatkan komunikasi asertif. Pelatihan ini dapat memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi yang penuh tekanan dan memastikan bahwa setiap interaksi, baik dengan pasien maupun antar petugas, berjalan dengan lancar dan produktif. Dalam meningkatkan komunikasi asertif terdapat beberapa strategi, yaitu:
1. Memperhatikan Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berkomunikasi sehingga diperlukan banyak latihan untuk meningkatkan gaya komunikasi. Salah satu gaya komunikasi saat berkomunikasi secara asertif yaitu menggunakan "aku" atau "saya", dua kata tersebut menandakan bahwa kita fokus akan pembicaraan.
2. Meminta Umpan Balik
Umpan balik adalah hal yang penting dalam meningkatkan komunikasi asertif karena dapat dijadikan suatu pembelajaran. Dalam latihan komunikasi asertif, umpan balik dapat berupa tanggapan orang lain mengenai cara kita berkomunikasi.
3. Gunakan Bahasa Tubuh
Salah satu cara terbaik dalam mempraktekkan komunikasi asertif yaitu menggunakan bahasa tubuh. Tetap menjaga kontak mata dengan lawan bicara serta membawa ekspresi wajah merupakan salah satu dalam bahasa tubuh.