Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Meraih Keutamaan Melalui Ibadah Qurban

13 Juni 2024   10:11 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:17 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah dialog yang penuh kesehajaan, seorang ayah dengan bijak bertanya kepada anak dalam hal akan melakukan sesuatu yang tentu menjadi bagian terbaik untuk anak, Ibrohim pada konteks ini telah memberikan pelajaran berharga bagaimana kita harus bersikap pada anak yang Allah telah titipkan pada kita, begitu harusnya. 

Dengan dialog tersebut, Ismail as yang merupakan kaum Sholih malah langsung menyanggupi dan meminta segera melaksanakan perintah Allah tersebut. Seraya Ismail berkata: 

"Ia menjawab, wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah engkau akan mendapati ku termasuk orang-orang yang sabar ". 

Begitu Sirah Nabawiyah yang sampai kepada kita, karenanya Allah syariatkan pengorbanan itu yang Allah gantikan Ismail dengan kambing dari Surga. Dengan demikian pensyariatan Qurban ditetapkan menjadi ibadah sosial yang sangat baik bagi ummat Islam. Semoga dapat melaksanakannya. Aamin. 

Ibadah Sosial

Sudah menjadi nilai utama bahwa ibadah terbaik bagi ummat Islam selain ibadah langsung kepada Allah (Hablum minallah) juga ibadah yang langsung kepada manusia (Hablum minanas). Oleh karenanya para ulama bersepakat Ibadah Qurban menjadi bagian dari ibadah kepada sesama manusia. 

Terdapat beberapa nilai yang dapat di petik dalam ibadah Qurban: 

Pertama, sebagai pendekatan diri kepada Allah; dalam hal ini manusia dituntut untuk secara patuh dari apa yang Allah perintahkan, tanpa kepatuhan kita tidak akan mendapatkan hasil maksimal. 

Kepatuhan merupakan nilai penghambatan manusia sebagai makhluk dan Allah sebagai Kholik, posisi manusia mempunyai tugas istimewa yaitu Ibadah "tidak semata-mata Allah ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah". 

Kedua, komitmen; suatu nilai yang harus dijunjung tinggi oleh setiap orang, komitmen bukan hanya kepada Allah melainkan kepada sesama manusia. Komitmen dalam Islam dikatakan sebagai janji dan siapa yang mengingkari janji maka dia tergolong bagian orang munafik "waidza waada akhlafa" begitu bunyi hadits yang Rasulullah peringatkan kepada kita. 

Sebagai ciri manusia modern adalah salah satunya memegang komitmen atau janji, manusia moderen diberikan kepada ummat Islam, dengan gambaran pengetahuan yang diberikannya, ummat Islam akan mampu menorehkan peradaban dengan menjalankan janji sebagai komitmennya. Semoga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun