Mohon tunggu...
Prabu Bathara Kresno
Prabu Bathara Kresno Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Sosial Ahli Pertama

Dalam Asa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lain Sisi: Yang Sabar Ya Bos - Karena Surat, Uangku Bisa Cair

17 Juni 2017   01:50 Diperbarui: 17 Juni 2017   02:07 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rizal Rahman Disela-sela tugas sebagai Pendamping PKH

Akhirnya Salim pun sampai di rumah yang dimaksud wanita tua tadi, ia menyayangkan kenapa tadi tidak menuju rumah Ketua Kelompok dulu untuk menanyakan alamat yang benar. Tapi semua sudah terlanjur, Salim pun menemui KPM dampingannya tanpa ditemani Ketua Kelompok.

“Bu Mesnami, assalamualikum….” Salim mendekati rumah dari Mesnami tersebut.

“Iya pak…. Waalaikumsalam. Lho Pak Salim kok tumben kesini ada apa ya…” suara Ibu Mesnami terdengar bersama dirinya keluar dari rumah.

Salim mengamati kondisi rumah tersebut dan memang rumah itu sebenarnya tidak layak huni, mulai dari dinding yang terbuat dari kayu sampai lantai yang masih berupa tanah. “Ibu Mesnami, saya kesini ada yang mau saya sampaikan ke ibu. Itu lho masalah bantuan PKH tahap ini bu” kata Salim sambil duduk di kursi yang disediakan di depan teras rumah.

“Lho memang kenapa pak? Apa uda mau dibayarkan? Atau mau ditambah lagi ya pak?” Ibu Mesnami mencoba mengajak Salim bercanda.

“Bukan bu, ini anu….” Salim mulai kebingungan untuk mengatakan sesuatu ke Ibu Mesnami.

“Pak, jangan mirip ludruk dong pak…. Ayo cerita ada apa? Kita kan uda kenal lama, kan nggak sulit buat ngomong…” kata Ibu Mesnami.

Salim mengerutkan alisnya, ia teringat percakapan adegan film ABG waktu mau mengatakan sesuatu. “Begini bu, tadi pagi saya kan dapat data yang isinya nominal uang yang akan diterima setiap orang PKH, namun nama ibu perolehannya nol rupiah…” kata Salim sambil membuang pandangannya ke kertas yang ia pegang.

“Apaaaaa??????...” Ibu Mesnami tiba-tiba berkata dengan nada tinggi, yang menurut Salim seperti adegan di sinetron India yang tiap hari ditonton istrinya.

“Tenang dulu bu, jangan kaget dulu…. Saya juga masih bingung kenapa bisa begitu, dan alasan saya kemari mau mencari kebenaran..” jawab Salim merendah.

“Tidak Pak! Tidaaak…… Uang PKH nanti mau saya buat bayar hutang di sekolah pak. Bapak tahu? Anak saya menunggak uang SPP sampai 3 bulan pak…. Kenapa bisa terjadi pak, apa salah saya kepada Bapak Jokowi kok bisa-bisanya dana PKH saya tidak dibayarkan, saya orang kecil pak jangan sekali-kali bermain dengan nasib orang kecil… sakitnya tuh disini” sahut Ibu Mesnami sambil memegang dadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun