Kisruh seputar Direktur Garuda Indonesia, Ari Askhara, belakangan ini telah menjadi perbincangan tiada henti dikalangan masyarakat. Permasalah Dirut Garuda Indonesia ini bermula dari manipulasi data keuangan Garuda Indonesia pada tahun 2018 yang memperlihatkan perusahaan plat merah ini dapat meraup laba hingga Rp 11 miliar.
Kejanggalan semakin nampak ketika di tahun 2017 saja pihaknya mengalami kerugian yang amat dalam hingga mencapai Rp 3 triliun. Sebagai akibat atas pemalsuan data keuangan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Jakarta (BEI) menjatuhkan hukuman kepada Garuda Indonesia dan seluruh direksi Garuda Indonesia dijatuhi denda masing-masing sebesar Rp. 100 juta. Dengan adanya manipulasi data keuangan ini, Garuda Indonesia dianggap merugikan Bursa Efek Indonesia dan juga melakukan penipuan publik.Â
Tak kalah menghebohkannya lagi, di penghujung tahun 2019 ini, Dirut Garuda Indonesia kembali membuat geger karena diduga menyelundupkan 'moge' bermerek Harley Davidson dan tiga unit sepeda merk Brompton.
Penemuan barang-barang tersebut bermula dari Bea Cukai melakukan pemeriksaan terhadap pesawat baru Garuda Indonesia dengan tipe A330-900`Neo yang diterbangkan dari Perancis menuju Jakarta pada 16 November 2019 lalu.Â
Atas beberapa kasus yang menimpa Garuda Indonesia beberapa waktu belakangan ini menciptakan kekhawatiran publik mengenai kredibilitas perusahaan.
Rentetan peristiwa tersebut juga menimbulkan dampak yang berimbas pada banyak hal seperti melonjaknya harga tiket pesawat hingga banyaknya penurunan kualitas dalam hal jasa dan servis, dimana tahun 2019 ini Garuda Indonesia harus merelakan gelarnya sebagai maskapai penerbangan terbaik di peringkat 10 besar selama enam tahun berturut-turut versi Skytrax digantikan oleh Qantas, Japan Airlines dan Thai Airways . Â
Kejadian yang menimpa Garuda Indonesia tersebut mencuat ke publik baru-baru ini bukan tanpa alasan. Penggunaan media sosial oleh masyarakat menjadi faktor utama informasi ini menyebar hingga ke penjuru negeri salah satunya dengan menggunakan media sosial twitter.
Topik yang paling ramai dibicarakan saat ini oleh para netizen adalah mengenai kebobrokan dan praktek-praktek 'luar biasa' yang terjadi dalam perusahaan BUMN ini. Sebuah akun @digeeembok membuat sebuah thread dengan hastag #dirutgarudakancut terkait apa saja yang selama ini terjadi di dalam perusahaan ini yang tidak disangka oleh masyarakat.
Karena selama ini masyarakat menganggap Garuda Indonesia adalah salah satu maskapai terbaik yang dimiliki oleh negeri ini, namun akun ini berhasil mengungkapkan betapa mencengangkannya keadaan yang terjadi di dalamnya setelah kepemimpinan Ari Askhara sebagai Direktur utama.Â
Akun ini mengungkapkan apa saja yang terjadi selama setahun belakangan, mulai dari pengangkatan Ari Askhara menjadi Direktur Utama atas permintaan Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno, manipulasi data keuangan 2018 oleh direktur lainnya, penyelundupan 'moge' milik Ari Askhara, grounded bagi awak kabin dan kapten secara sepihak, hingga bisnis 'lendir' yang selama ini dilakukan Ari Askhara dan kroni-kroninya yang menjadi topik panas yang tidak pernah terungkap pada masyarakat.
Topik ini kemudian menjadi menarik untuk diteliti karena pada penelitian sebelumnya belum ada pembahasan mengenai wacana tentang pengukapan fakta oleh sebuah akun yang diduga adalah orang 'dalam' dari Garuda Indonesia.
Thread yang dimulai sejak tanggal 4 Desember 2019 sudah mencapai 277 thread dan kemudian ramai diperbincangkan oleh netizen karena wacana yang disampaikan adalah sebuah fakta yang tidak pernah terungkap sebelumnya. Hasil lainnya adalah banyak staff termasuk awak kabin yang akhirnya berani mengungkapkan suaranya yang selama ini mereka pendam.
Berdasarkan kasus yang dijelaskan di atas tersebut, maka teori komunikasi spiral of silence adalah teori yang tepat untuk mendeskripsikannya. Karena, setelah adanya thread tersebut maka berbagai kalangan dari staff hingga awak kabin berani menyuarakan pendapatnya yang selama ini tidak dapat disampaikan.
Dalam ilmu komunikasi, teori spiral of silence ini adalah sebuah teori komunikasi massa dimana seseorang memiliki opini namun ragu dan takut untuk menyampaikan karena merasa terisolasi sehingga opini tersebut bersifat tertutup (Littlejohn, 2017. h, 169).
Wacana yang sengaja dibuat oleh akun @digeeembok dengan menyertakan hastag #dirutgarudakancut ketika pertama kali digulirkan di media massa mendapatkan banyak respon yang mencengangkan oleh para netizen terbukti dengan banyaknya netizen yang me- retweet postingan dari akun tersebut hingga mencapai 2.400 retweet.
Perkembangan wacana dari akun ini menemukan titik puncaknya ketika thread dengan menyertakan tagar tersebut menjadi trending topic di twitter. Seperti isu kebanyakan, akhirnya wacana ini diberhentikan oleh pemilik akun karena disadari bahwa dengan adanya pembentukan opini negatif yang awalnya hendak membuka tabir kekelaman dari para direktur Garuda Indonesia, akhirnya ikut menghempaskan saham Garuda Indonesia yang turun tajam di Bursa Efek.Â
Tak hanya itu saja, hasil lain yang bisa dituai dari cuitan yang disampaikan akun tersebut adalah semakin banyaknya staff dan awak kabin yang berani membuka suara mengenai skandal selama Ari Askhara menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.
Dahulu para awak kabin ini selalu merasa takut dan terkucil dari lingkungan apabila menolak yang diminta oleh Ari Askhara, namun setelah mencuatnya kasus ini melalui utasan yang dibuat oleh akun @digeeembok akhirnya memberikan angin segar bagi para pramugari ini.
Pramugari yang akrab disapa Josephine ini saat hadir di tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne pada Selasa (10/12) mengungkapkan adanya perlakuan diskriminasi dan kejanggalan yang terjadi seperti sang Dirut senang berkeliling ke lokasi training centre untuk meminta nomor telepon para pramugari, jam kerja yang tidak lazim untuk awak kabin, diberikan tawaran jaminan uang terbang oleh direksi dengan syarat untuk mendesak ketua IKAGI turun hingga terciptanya oknum yang ingin mendongkrak karier dengan cara tidak lazim (IDN Times.com, 2019).
Tak hanya itu, seperti yang disampaikan pada teori spiral of silence bahwa seseorang akan merasa enggan untuk mengutarakan pendapat pribadinya jika bertentangan dengan pendapat orang kebanyakan.
Sehingga situasi dalam masyarakat juga turut memiliki andil bagi seseorang untuk berbicara atau tidak. Seseorang akan merasa terdorong dalam menyuarakan pendapatnya apabila terdapat demokrasi dan kebebasan untuk berbicara (Littlejohn, 2017. h, 170) .
Hal ini juga yang terjadi pada Agung Webe yang menuliskan pengalamannya selama 20 tahun menjadi pramugara Garuda Indonesia beserta seluk beluknya dalam buku yang berjudul "Diary Pramugari". Dia menuliskan cerita tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya yang dibalut secara fiksi (suara.com, 2019).Â
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana yang berusaha dibangun oleh akun @digeeembok melalui twitter ini adalah ingin menunjukkan adanya penyimpangan kebijakan yang selama ini terjadi di dalam perusahaan Garuda Indonesia yang di nahkodai oleh Ari Askhara.
Selain itu banyak kejanggalan lain yang berusaha diungkapkan kepada publik mengenai kinerja para direksi yang selama ini dianggap tidak tepat seperti menurunnya servis yang diberikan garuda pada para penumpang, mahalnya harga tiket pesawat hingga tidak masuknya Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan terbaik versi Skytrax pada tahun 2019.
Dalam tweet yang sudah disampaikan di atas bahwa sang admin juga menyadari bahwa wacana dalam thread akan membentuk opini negatif tentang Garuda Indonesia pada masyarakat. Agar tidak semakin berlarut-larut dan menimbulkan efek negatif lebih luas lagi seperti merosotnya harga saham Garuda Indonesia, maka sang admin akhirnya memutuskan untuk mengakhiri utasannya tersebut dengan maksud untuk menjaga kestabilan harga saham Garuda. Â
Tak hanya itu, wacana dari akun ini juga membuat staff Garuda Indonesia yang selama ini merasa terancam dan terisolasi ketika mengutarakan suatu hal yang bertentangan menjadi semakin berani untuk menyampaikan pendapatnya terutama mengenai skandal yang terjadi dalam perusahaan plat merah tersebut.Â
Namun akhirnya followers maupun masyarakat luas kini merepresentasikan Garuda Indonesia secara negatif dengan bermacam kasus dan skandal yang menimpa maskapai kebanggan Indonesia ini melalui thread yang dibuat oleh akun @digeeembok.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H