Mohon tunggu...
precy permata
precy permata Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobby jajan dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Representasi Garuda Indonesia Kini Melalui Thread Akun Twitter @digeeembok

8 Januari 2020   12:53 Diperbarui: 8 Januari 2020   13:04 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Thread yang dimulai sejak tanggal 4 Desember 2019 sudah mencapai 277 thread dan kemudian ramai diperbincangkan oleh netizen karena wacana yang disampaikan adalah sebuah fakta yang tidak pernah terungkap sebelumnya. Hasil lainnya adalah banyak staff termasuk awak kabin yang akhirnya berani mengungkapkan suaranya yang selama ini mereka pendam.

Berdasarkan kasus yang dijelaskan di atas tersebut, maka teori komunikasi spiral of silence adalah teori yang tepat untuk mendeskripsikannya. Karena, setelah adanya thread tersebut maka berbagai kalangan dari staff hingga awak kabin berani menyuarakan pendapatnya yang selama ini tidak dapat disampaikan.

Dalam ilmu komunikasi, teori spiral of silence ini adalah sebuah teori komunikasi massa dimana seseorang memiliki opini namun ragu dan takut untuk menyampaikan karena merasa terisolasi sehingga opini tersebut bersifat tertutup (Littlejohn, 2017. h, 169).

Wacana yang sengaja dibuat oleh akun @digeeembok dengan menyertakan hastag #dirutgarudakancut ketika pertama kali digulirkan di media massa mendapatkan banyak respon yang mencengangkan oleh para netizen terbukti dengan banyaknya netizen yang me- retweet postingan dari akun tersebut hingga mencapai 2.400 retweet.

Perkembangan wacana dari akun ini menemukan titik puncaknya ketika thread dengan menyertakan tagar tersebut menjadi trending topic di twitter. Seperti isu kebanyakan, akhirnya wacana ini diberhentikan oleh pemilik akun karena disadari bahwa dengan adanya pembentukan opini negatif yang awalnya hendak membuka tabir kekelaman dari para direktur Garuda Indonesia, akhirnya ikut menghempaskan saham Garuda Indonesia yang turun tajam di Bursa Efek. 

Tak hanya itu saja, hasil lain yang bisa dituai dari cuitan yang disampaikan akun tersebut adalah semakin banyaknya staff dan awak kabin yang berani membuka suara mengenai skandal selama Ari Askhara menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.

Dahulu para awak kabin ini selalu merasa takut dan terkucil dari lingkungan apabila menolak yang diminta oleh Ari Askhara, namun setelah mencuatnya kasus ini melalui utasan yang dibuat oleh akun @digeeembok akhirnya memberikan angin segar bagi para pramugari ini.

Pramugari yang akrab disapa Josephine ini saat hadir di tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne pada Selasa (10/12) mengungkapkan adanya perlakuan diskriminasi dan kejanggalan yang terjadi seperti sang Dirut senang berkeliling ke lokasi training centre untuk meminta nomor telepon para pramugari, jam kerja yang tidak lazim untuk awak kabin, diberikan tawaran jaminan uang terbang oleh direksi dengan syarat untuk mendesak ketua IKAGI turun hingga terciptanya oknum yang ingin mendongkrak karier dengan cara tidak lazim (IDN Times.com, 2019).

Tak hanya itu, seperti yang disampaikan pada teori spiral of silence bahwa seseorang akan merasa enggan untuk mengutarakan pendapat pribadinya jika bertentangan dengan pendapat orang kebanyakan.

Sehingga situasi dalam masyarakat juga turut memiliki andil bagi seseorang untuk berbicara atau tidak. Seseorang akan merasa terdorong dalam menyuarakan pendapatnya apabila terdapat demokrasi dan kebebasan untuk berbicara (Littlejohn, 2017. h, 170) .

Hal ini juga yang terjadi pada Agung Webe yang menuliskan pengalamannya selama 20 tahun menjadi pramugara Garuda Indonesia beserta seluk beluknya dalam buku yang berjudul "Diary Pramugari". Dia menuliskan cerita tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya yang dibalut secara fiksi (suara.com, 2019). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun