Mohon tunggu...
Ronald Suwardi
Ronald Suwardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Nusa Cendana, Kupang

deposuit potentens de sede et exaltavit humiles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

dikunjung sunyi

5 November 2023   23:29 Diperbarui: 6 November 2023   01:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dikunjung sunyi

Di ambang pintu gereja

Dosa-dosa meletup menghampiri kefanaan.

Tangan, ku celupkan ke air suci

Dosa-dosa ku meronta. Memberontak.

Aku duduk dan kemudian berlutut

Sangat naif, pikirku. Kenapa sedemikian sadar?

Sunyi itu menghampiri kediaman hati-ku

Ia memeriksa dan menyimak.

Mulutku tak henti merapal mantra ampun dan maaf.

Sedemikian sulit padahal mengucapkan ampun dan maaf.

Ucapku kepada sunyi itu: biarkanlah engkau menetap, tidak apa. Untuk selama-lamanya.

"pulanglah dalam damai-ku" ia menyahut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun