Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Supaya Tidak Banyak Partai "Meretoki" di Parlemen

21 September 2018   23:40 Diperbarui: 22 September 2018   00:27 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekarang, atau tidak sama sekali. Partai ini harus mengantarkan kadernya jadi presiden sekali ini. Karena tidak pernah ada 7 lembaga survey yang "credible" semua sepakat popularitas Bung Andrew diatas 65%." Kata Tuan Perkasa.

"Apakah saya perlu minta gelar relijius "honoris causa" lagi supaya menang kali ini, pak?" Tanya Bung Andrew memohon petunjuk teramat sangat.

"Sebaiknya tidak usah. Kita jangan merendahkan gelar itu demi pemilihan dan kampanye. Gelar itu bernilai luhur, bernilai syarat-syarat intelektual tertentu dan punya pengakuan-pengakuan berjenjang, tidak bisa mendadak relijius. Kasihan yang memberi gelar dan juga kamu yang menerima gelar...."Pesan Bung Perkasa penuh kearifan.

Dan memang garis tangannya sudah tersurat menang periode itu, Bung Andrew Youknow pun menjadi presiden Negeri Lohjinawi dengan kampanye yang seadanya, sederhana saja, tanpa perlu gelar tempel sana sini yang tidak perlu, karena rakyat memilih pemimpin pejuang dan pekerja keras bukan pemimpin pengejar gelar dadakan.

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun