Lebih jauh, pentingnya strategi proaktif berbasis AI tidak bisa diabaikan. Dengan AI, organisasi dapat memanfaatkan kecerdasan mesin untuk secara otomatis mendeteksi dan memitigasi serangan sebelum dampak lebih besar terjadi. Bagi perusahaan B2B, ini adalah investasi penting yang dapat menghindari konsekuensi buruk, baik dari segi finansial maupun reputasi.
Pada akhirnya, masa depan keamanan siber tidak hanya terletak pada pertahanan statis, tetapi pada kemampuan untuk terus berinovasi dalam menghadapi ancaman yang dinamis. Perusahaan yang berhasil mengintegrasikan ketiga pendekatan pertahanan siber ini akan berada pada posisi terbaik untuk melindungi data dan mempertahankan keberlanjutan bisnis mereka di era digital.
Referensi
De Nobrega, K. M., Rutkowski, A.-F., & Saunders, C. (2024). The whole of cyber defense: Syncing practice and theory. Journal of Strategic Information Systems, 33, 101861. https://doi.org/10.1016/j.jsis.2024.101861
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H