"Iya aku enggak apa-apa. Kalau boleh tau namamu siapa?" Tanya Dori menanyakan namanya.
"Ah iya. Kenalkan nama ku Raska. Kau boleh memanggilku Aksa." Jawab Aksa memperkenalkan diri.
"Baiklah Aksa. Kenalkan namaku Dori." Ujar Dori balik memperkenalkan diri.
"Ah, bentar, lututmu berdarah. Sini aku obatin." Ujar Aksa sambil mengambil kapas dan obat betadin untuk mengobati dori.
Aksa pun mengobati Dori dengan hati-hati dan lembut walau Dori merasa sakit sedikit. Selesai mengobati. Aksa tak langsung pulang, melainkan ia duduk di sebelah Dori. Sambil bertanya dan bercerita lebih jauh dengan Dori.
"Dori, aku boleh nanya sesuatu gak?" Tanya Aksa kepada Dori
"Boleh, mau tanya apa?"
"Kamu tinggal sama siapa?" Tanya Aksa hati-hati
"Aku tinggal di rumah sama ayah." Jelas dori.
"Oo...aku hanya bertanya aja kok." Ujar Aksa sambil memandang pintu UKS.
Dori sedikit bingung dengan pertanyaan Aksa. Tapi ia tak permasalahkan itu. Selesai bercerita dengan Aksa, Dori pamit untuk pulang kerumah. Karena waktu sudah menunjukan 14:00 siang. Saat di perjalanan Dori was-was, ia takut dipukuli ayahnya karena ia pulang telat. Saat ia mengetok pintu dan masuk kedalam rumah tak terdengar satu orang pun di dalam rumah itu. Ia berfikir ayahnya sedang tidak ada di rumah. Sampai beberapa saat terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Ternyata itu ayahnya. Dori mulai ketakutan saat melihat wajah ayanhnya yang dingin. Tetapi ayahnya tak bergemih tak seperti biasanya, "apa yang terjadi pada ayah?" pikir dori.