Mohon tunggu...
Pollung Sinaga
Pollung Sinaga Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar | Konten Kreator

Menulis adalah satu cara memberi tanpa meminta, menabur benih tanpa mengharapkan panen. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil (2nd Mile).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Secara Utuh Pembelajaran Berdiferensiasi

4 Desember 2024   15:42 Diperbarui: 4 Desember 2024   16:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diferensiasi proses berkaitan dengan pemilihan langkah-langkah kegiatan pembelajaran:

  • apakah kegiatan pembelajaran dilakukan secara individu atau berkelompok
  • apakah siswa mengerjakan tugas secara mandiri atau bersama
  • dikerjakan sambil mendengarkan musik atau harus senyap
  • dengan duduk di lantai atau duduk di kursi
  • apakah masih perlu bimbingan intensif atau hanya dengan sedikit bimbingan saja
  • apakah materi disampaikan dengan agak lambat atau cepat.

Yang saya pahami dari paparan Tomlinson bahwa diferensiasi proses itu dekat dengan variasi strategi dan metode yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti guru menerapkan jigsaw, think-pair-share, creative problem solving, problem-based learning, project-based learning, inquiry, discovery learning, cooperative controvercy, atau role playing.

3. Diferensiasi Produk || How students demonstrate what they’ve learned!

Produk dalam pembelajaran merupakan tagihan atau hasil yang diharapkan dari siswa setelah proses pembelajaran, setelah belajar satu unit/materi, satu semester atau bahkan satu tahun. Produk belajar dapat juga dimaknai sebagai  hasil pekerjaan atau unjuk kerja siswa yang memiliki wujud seperti  hasil tes, tulisan, karangan, pagelaran, pertunjukan, pidato, presentasi, rekaman, diagram dan lain sebagainya yang mencerminkan pemahaman murid. Setelah belajar diharapkan siswa tidak hanya tahu tetapi mampu menggunakan dan mengembangkannya.

Dua hal yang harus dipedomani dalam mendiferensiasi produk, antara lain:

  • Memberi tantangan dan keragaman
  • Memberi pilihan cara mengekspressikan hasil pembelajaran

Dalam mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi produk, guru juga perlu memperhatikan:

  • Kualitas produk yang dihasilkan siswa
  • Konten yang terkandung dalam produk
  • Bagaimana siswa menghasilkan produk

Dengan kata lain, guru harus mendampingi siswa menghasilkan produk belajar yang diharapkan. Meminjam istilah Tomlinson, jangan sampai siswa bingung dan frustrasi tanpa mentoring dari guru yang membuat siswa overdosis dalam kebingungan dan frustrasi belajar. Selanjutnya guru wajib membuat rubrik penilaian terhadap produk yang dihasilkan siswa.

Penutup 

Baiklah sahabat inspiratif, sebagai penutup saya kutipkan beberapa poin penting yang mendasari pembelajaran berdiferensiasi sebagaimana dipaparkan Tomlinson:

  • Siswa mungkin memiliki persamaan dalam hobby, bobot badan, sifat, kesukaan dan ketidaksukaan
  • Sebagai manusia tentu siswa memiliki banyak persamaan tetapi sebagai individu mereka berbeda satu dengan lainnya
  • Fakta berbicara bahwa siswa dengan usia yang sama tidak sama dalam hal belajar

Pembelajaran berdiferensiasi:

  •  bukanlah pembelajaran individu
  •  bukan pula pembelajaran yang kacau
  •  bukanlah pembelajaran yang mengelompokkan siswa yang homogen
  •  bukan pula pembelajaran yang “memakaikan baju yang sama” kepada seluruh siswa

Pembelajaran berdiferensiasi  memiliki esensi:

  • fokus pada pembelajaran bermakna dan pemberdayaan siswa
  • melaksanakan sekaligus memonitor beragam kegiatan di kelas secara bersamaan
  • mengelompokkan siswa secara fleksibel, menampung siswa yang kuat di beberapa bidang dan mungkin lemah di bidang lain
  • pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun