Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, bisingnya kenderaan bermotor dan tak ada kepulan asap pabrik, Yozana seperti mengabarkan bahwa merdeka adalah hidup bebas dalam karya mesji di pelosok Nusantara.
*Prajurit Pengabdi
Karir Yozana di Kepolisian bukan mudah. Sebelum lulus Akademi Kepolisian, dia sempat mengikuti seleksi calon taruna Akmil, namun pupus.
Hal serupa kembali terulang ketika mengikuti seleksi Secapa TNI dan Secaba Polri. Dewi fortuna baru berpihak padanya ketika ikut seleksi Taruna Akpol.
"Nyaris frustasi. Tapi tekad telah membara dan doa terkabul sehingga lulus Akpol dan menjadi perwira," kenang Yozana dalam bincang ekslusif, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Usai lulus pendidikan, Yozana memilih mengabdi sebagai prajurit tempur di kesatuan Brimob Polri. Banyak tugas telah dilakoni, termasuk menjadi bagian pasukan perdamaian dunia (Pasukan Garuda) di Sudan.
Dituturkan, saat bertugas di Sudan, dirijya sempat diangap warga lokal sebagai non muslim lantaran nama awalnya Yozana--tak seperti kebanyakan nama muslim.
Namun, hal itu ditepis dengan kemampuannya membaca Al-qur'an hingga warga Sudan berdecak kagum padanya.
Lain itu, Yozana sebagai pimpinan tim menginstruksikan anggotanya untuk menjadi muazin setiap tiba waktu shalat fardhu. Ini kemudian menjadi suatu yang berbeda dari pasukan perdamaian lain.
"Sudan itu mayoritas muslim. Dalam beryugas tentu kita kedepankan kearifan lokal, alhamdulillah tuai keberhasilan," kata Yozana bersyukur.
Usai bertugas sebagai pasukan perdamaian, Yozana mendapat perintah memanggul senajya di Aceh.