"Terima kasih atas bantuan sembakonya nak. Semoga kalian sehat dan murah rizki," tutur Manase sumbringah.
Setelah berpamitan, Agus dan rekan menuju perumahan Pusong di Desa Lhok Banie Kecamatan Langsa Barat. Nurlidan(58), terbaring di ruang tamu rumah berukuran mini itu.
Pria ini menderita lumpuh. Sontak, seluruh kebutuhan rumah tangga yang selama ini dipundaknya, tak lagi mampu ia penuhi.
Nurlidan menyeka air mata yang basahi pipinya. Ia terenyuh, masih ada anak muda yang peduli terhadap sesama di tengah degradasi moral saat ini.
"Saya terharu. Terima kasih bantuannya. Saya doakan kalian sehat dan Allah berikan pahala jariyah," ucap Nurlidan lirih.
Meski senja mulai tampak di ufuk barat. Tak surutkan semangat empat pemuda tuk tuntaskan misi kemanusiaannya.
Bergegas mereka menuju kediaman Umi Kalsum (70), warga Sungai Pauh Pusaka Kecamatan Langsa Barat.
Nek Umi begitu ia disapa, telah lama diserang stroke. Hingga dia tak mampu lagi berbicara.Â
Kesehariannya dirawat anaknya yang janda. Keluarga ini jauh dari kata sejahtera.Â
Entah mengapa, muka Agus Setiawan mulai membilur pilu. Rona wajahnya tampak sedih.