***
7. To Learn (Tempat Belajar)
Rumah adalah tempat awal kita belajar bicara, berjalan, mengenal angka dan huruf, mengetahui peraturan, membina budaya dan agama keluarga, belajar mandiri, belajar hak dan tanggung jawab, dll. Kita mendapatkan pengetahuan dan kemampuan di rumah.
Kaltara rumah kita untuk belajar mandiri. Belajar di sini dalam makna "learn" bukan hanya "study". Belajar (learn) di rumah kita untuk mendapatkan pengetahuan dan menjadi terampil. Aktivitas yang memampukan menjalani tugas kehidupan. YTP sangat memperhatikan dunia pendidikan dan memahami makna belajar di Kaltara rumah kita. Hal ini pernah dilakukan di Malinau di mana ada ratusan dokter, S2, S3, beasiswa penuh dari Pemda. Ada kesadaran bahwa kita di Kaltara masih tertinggal jauh dari saudara-saudara kita di Jawa.
Program yang dapat dikembangkan:
- Internet gratis di SMA/SMK, Perguruan Tinggi, dan kawasan publik, tentu kerjasama dengan lembaga yang bersangkutan.
- Balai Latihan Kerja, bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan agar bisa langsung diserap untuk bekerja.
- Beasiswa pendidikan untuk meningkatkan SDM Kaltara.
- Study tour rohaniwan ke tempat bersejarah, meningkatkan pengetahuan rohaniwan secara langsung di tempat-tempat sejarah yang termuat dalam kitab suci.
- Local Leader Forum, untuk membahas kinerja birokrasi ASN dalam melayani masyarakat dan peluang investasi yang perlu dikembangkan di Kaltara.
- Penguatan paradigma pendidikan multikultural di Kaltara, untuk memampukan kita menjalankan tugas hidup manusia yang saling bekerjasama, sehingga mampu hidup dan mengembangkan kehidupan yang bermakna di Kaltara.
- Pembangunan atau Peningkatan kualitas Perguruan Tinggi Kaltara bertaraf internasional.
- Learning to Live Togather, belajar hidup bersama dalam menghargai perbedaan dan menerima kehadiran orang lain di tengah kehidupan kita.
- Membangun Asrama Mahasiswa Kaltara, misalnya asrama di sekitar kampus Borneo Tarakan, dan di kota-kota lain tempat putra-putri Kaltara kuliah.
***
8. To Build (Membangun)
Rumah tidak berdiri dengan sendirinya. Rumah perlu dibangun, ruang tamu, ruang keluarga, beberapa kamar tidur, toilet, dapur, ruang belajar, dll. Rumah yang layak huni adalah rumah yang dibangun dengan baik, memenuhi kebutuhan keamanan fisik, emosional/psikologis penghuninya.
YTP berkata: "... Karena yang perlu dibangun itu adalah masyarakat, bukan wilayahnya. Jadi yang dibangun itu adalah masyarakat Kaltara (Kalimantan Utara), artinya pembangunan itu untuk rakyat. Sekali lagi untuk rakyat, bukan manusia untuk pembangunan, karena yang ingin kita bangun itu adalah manusianya."
Kaltara rumah kita berarti mengajak kita masyarakat Kaltara untuk membangun rumah bersama yang layak huni. Pembangunan utama untuk Kaltara, menurut YTP, adalah sektor Perikanan, Perkebunan dan Pertanian sebagai tiga sektor utama. Ketiga sektor ini dianggap langsung menyentuh ekonomi rakyat. Selain itu, pembangunan Kaltara menyangkut kualitas SDM, Pariwisata, dan sektor lainnya perlu terus ditingkatkan agar Kaltara rumah kita kuat dan membawa kesejahteraan bagi penghuninya.
Pendekatan Appreciative Inquiry (AI) perlu dilakukan untuk membawa perubahan yang diperlukan. Pendekatan secara menghargai, menghormati, dan menggali potensi yang baik mutlak dilakukan agar harkat dan martabat manusia tidak hancur atas nama eksplorasi pembangunan. Pembangunan berorientasi kepada apa yang baik, positif, menarik, dan memajukan dalam masyarakat.