Salah satu kecenderungan perilaku manusia yang terdapat pada aktualisasi diri adalah kebutuhan estetika. Kelak, dengan bangga kita bisa bisa menyambut tamu Kaltara dengan berkata"Welcome to Kaltara My Palace". Kaltara "My Palace" menggambarkan provinsi Kalimantan Utara bagaikan istana yang fantastik, indah, yang layak dihuni dan dikunjungi.
Setiap warga Kaltara harus berprinsip bahwa Kaltara sebagai my house is my palace (rumahku adalah istanaku). Tentu saja kita tidak menekankan Kaltara hanya sebagai "house" tetapi juga sebagai "home". Kaltara bukan sekedar property atau struktur bangunan, tetapi juga sebagai home (psikologi) di mana kita tinggal dengan rasa damai, nyaman, bahagia, layak, dan berhak. Home sweet home (Rumahku surgaku). Bersama YESS, kita akan bangga berkata: "Welcome to Kaltara My Palace".
Program yang dapat dikembangkan:
- Desa Wisata, mengembangkan "Revolusi dari Desa/RT" Gerdema, dalam membangun desa/RT yang indah lestari, termasuk kerajinan tangan atau hasta karya bernilai estetis.
- Rafting atau arung jeram, memanfaatkan sungai-sungai yang begitu banyak di Kaltara untuk wisata rafting.
- Pelabuhan Layak dan Indah, membangun pelabuhan-pelabuhan yang layak dan indah di perairan tol sungai Kaltara.
- Membangun "Taman Mini Kaltara Indah", Â sebagai objek wisata yang bisa menjadi tempat kegiatan pendidikan, sosial, budaya, dan keagamaan; Taman hiburan, bermain, kuliner, dan mengenal budaya Kaltara melalui bangunan rumah-rumah adat.
- Membangun "Wisata Unggulan" disetiap kabupaten/kota, yang secara serius harus ditata dan dikelola secara modern, sehingga bisa menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
***
Â
3. Kaltara My Family-Brotherhood (Keluargaku dan Persaudaraan)
Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah "Zoon Politicon" (makhluk sosial). Â Sebagai makhluk sosial, masyarakat Kaltara berhubungan dengan sesamanya untuk memajukan kehidupan yang sejahtera. Naluri kemanusiaan, seperti simpati, empati, solidaritas, setia kawan, saling menolong, cinta kasih, perlu dikembangkan. Naluri yang berkembang akan membawa pengertian, keharmonisan, kerukunan, beretika, bermoral, beradab, dan mengasihi. Begitulah selayaknya zoon politicon keluarga yang terikat persaudaraan.
YTP berkata: "Setiap orang yang ada, dan berada dalam rumah bersama ini, terikat dalam ikatan keluarga yang menghidupi norma, nilai-nilai, adat istiadat, kebiasaan, perilaku, dan tujuan bersama, yakni hidup rukun dan damai untuk mencapai kesempurnaan." Ini suatu kerinduan yang sungguh menegaskan perlunya masyarakat Kaltara bersatu sebagai keluarga yang saling membutuhkan dan saling mengasihi.
Kepelbagaian anggota keluarga adalah suatu kenyataan yang diterima secara kekeluargaan. Aktivitas setiap anggota keluarga juga sangat bervariasi. Terkadang, perbedaan menimbulkan suatu permasalahan. Di sini masalah diselesaikan secara kekeluargaan, secara persaudaraan, bukan secara permusuhan. Rasa peduli antar anggota keluarga yang dilanda badai perlu ditolong agar bisa mengatasi badai yang menerpa. Yasmin Mogahed berkata: "Namun, ini bukan hanya tentang bertahan semata. Aku tak ingin orang hanya berusaha bertahan dalam badai kehidupan mereka. Aku ingin mereka bertahan dan mengangkasa dalam badai kehidupan mereka."
Kaltara My Family-Brotherhood mau menegaskan bahwa masyarakat Kaltara adalah satu keluarga yang terikat persaudaraan. Bagaikan anggota keluarga yang memiliki talenta berbeda-beda, demikian juga masyarakat Kaltara memiliki talenta atau kelebihan masing-masing yang berguna untuk bekerja sama membangun keluarga yang kuat dan sejahtera. Kaltara sebagai rumah kita untuk memberi kesempatan setiap masyarakat mengembangkan dirinya. Ini menjadi suatu hak sekaligus menjadi tanggung jawab dalam hidup bersosial bernafaskan kekeluargaan dan persaudaraan.
Program yang dapat dikembangkan:
- Silaturahmi Persaudaraan Kaltara, untuk membangun komunikasi dan hubungan yang harmonis antar suku, ras, agama, dan antar golongan.
- Family Problem Solving, suatu proses memahami masalah, tantangan, dan solusi yang efektif dalam menyelesaikan masalah perseteruan, masalah pembangunan, dll. Rumah Kaltara kita akan menghadirkan relasi keharmonisan dan menciptakan sumber kehidupan.
- Penyuluhan disetiap Desa/RT tentang "UU Perlindungan Anak dan UU KDRT".
- Pembentukan "Komisi Perlindungan Anak Daerah Kaltara".
- Meningkatkan Program Keluarga Harapan, salah satu program perlindungan sosial yang diterapkan di Indonesia dengan tujuan membantu keluarga miskin untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
- Peningkatan Kompetensi Komparatif dan Kolaboratif Rohaniwan, untuk memahami perbedaaan dari kacamata penganut agama dan untuk bekerja sama dengan orang yang berbeda sebagai keluarga atau saudara.