Mohon tunggu...
La Ode Saiful Hendra
La Ode Saiful Hendra Mohon Tunggu... Wiraswasta - PITUTUR

Menulis ESAI

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada Taliabu 2024, Mari Ciptakan Kampanye Berkeadaban

7 Oktober 2024   23:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   05:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Misal, bagaimana pemecahan masalah dari pengembangan sektor di bidang perekonomi, program penguatan politik dan posisi strategis pulau taliabu dimata local maluku utara dan nasional ke depan, isu energi terbarukan, industri kreatif, program pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial. Kampanye tak terjebak hanya pada gimik.

Kampanye Pilkada Taliabu 2024 tak ada petahana. Semua pasangan memiliki kesempatan sama untuk membangun narasi dan memenangi kontestasi. Agar semua komponen masyarakat merasakan dan bisa memverifikasi calon pemimpinnya, jangan alergi untuk diajak berdiskusi, berdebat, dan menghadirkan dialektika. Masa kampanye sangat singkat, tentu akan bermanfaat untuk meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan, yang masih bimbang, atau belum mantap dengan pilihannya.

Ketiga, kampanye berkeadaban menghadirkan sistem demokratis dan etos demokratis di masa kampanye. Sistem demokratis meliputi hukum dan aturan turunannya yang mengatur aktivitas kampanye, tata kelola kampanye oleh penyelenggara pemilu, dan proses pengambilan keputusan publik secara imparsial dan setara untuk semua kontestan.

 Sementara itu, etos demokratis adalah formasi nilai-nilai demokratis di masyarakat, seperti nilai keberagaman, kejujuran, antipolitik uang, menghargai perbedaan pandangan, yang tentunya dibutuhkan untuk menjaga daya tahan demokrasi Taliabu dimasa depan.

Keempat, masa kampanye berkeadaban harus menguatkan literasi politik dan inokulasi komunikasi. Istilah inokulasi dikenalkan William J McGuire dalam Teori inkulisi, sebagaimana dikutip dalam buku Pfau, The Inoculation Model of Resistance to Influence (1997), analoginya seperti menyuntikkan vaksin kekebalan mental untuk menguatkan"imunitas" pada nalar warga yang setiap hari diterpa keberlimpahan informasi.

Jangan menjerumuskan pemilih dengan narasi dan gimik kampanye yang tak bertanggung jawab. Jangan pula menipu warga dengan kebohongan publik yang disebarkan secara masif. Terlebih kini tersedia banyak fasilitas, seperti mahadata, propaganda komputasional, dan rekayasa algoritma, yang bisa menghadirkan pembenaran, bukan kebenaran. 

Kampanye harus menguatkan rasio yang berpihak pada keadaban dan kepentingan emansipatoris. Dengan demikan sekat-sekat politik akan hilang dengan sendirinya dan Kesehatan Demokrasi Taliabu pada setiap momentum akan perlahan membaik.

Akhir dari penulis adalah mari hadirkan nuansa kampanye yang riang gembira dan tidak melahirkan sekat-sekat politik pada hubungan social masyarakat pulau taliabu pasaka gelaran pilkda 2024. Nuansa keadaban harus terus dijaga demi kemajuan demokrasi negeri Nemung Sia Sia Dufu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun