Mohon tunggu...
Nita Harani (Syamsa Din)
Nita Harani (Syamsa Din) Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Ibtidaiyah

I'm Nothing Without Allah SWT. Guru Madrasah Ibtidaiyah. pengagum senja, penyuka sastra. Love to read, try to write, keep hamasah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ned Ingin Jadi Guru

19 Januari 2018   12:14 Diperbarui: 19 Januari 2018   12:24 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk membentuk sikap, perilaku dan budi pekerti, aku yakin dengan didikan orang tua dirumah, didukung pula dengan didikan guru di sekolah, itu akan berhasil. "Ned!! Panjek karambia!" Amak berteriak sambil menyibak tirai kamarku, tergeragap benar aku dibuatnya, mata Amak mengikuti mataku yang menerawang plafon. 

Ck..beginilah jika aku dirumah, tugas memanjat kelapa dilimpahkan padaku. Sekilas kulirik Son, adikku satu -- satunya cengengesan, nama panjangnya Harley Davidson, karena dulu semasa muda, Abak hobi mengoleksi gambar Harley Davidson, sambil bersiul aku berjalan ke belakang rumah. Kupikir, aku sudah menemukan bahan untuk laporan PKL ku.

Lepau -- lepau pinggir jalan mulai berasap, tapi, lepau EtekNeli lah yang paling tenar di nagari Balimbing ini. "Ba'a kaba Ned?" tek Neli menyambutku, "kaba baik tek" tiba -- tiba tangan gempal menepuk bahuku, rupanya Pudin tiba lebih dulu, ah..teman lama itu tak banyak berubah.

Tek Neli menghidangkan teh hangat dan setoples kacang tojin, terang saja perbincangan kami kian renyah, diiringi alunan pop minang yang bersemangat. 

Obrolan kami terhenti saat lelaki muda berkaca mata tebal masuk lepau, tek Neli yang tengan mengaduk nasi bergegas menyambutnya, tapi lelaki muda masih fokus mengamati layar ponsel, telunjuk tangannya asyik menggeser layar yang tipis benar itu, hingga beberapa saat, "pesan apo dek?" tek Neli tampak kesal, "ohh.." lelaki muda terkejut, dengan mata dan tangan tetap fokus pada ponsel, ia menyebutkan beberapa lauk, saat membayar dan meninggalkan lepau pun ia tak mengucap terimakasih. 

Kupandangi punggungnya hingga menghilang, "siapo tu Din?" aku setengah berbisik ke telinga Pudin, "ck..raymond Ned, anak pak Sulthan, yang kuliah di singapura" "ohh.." miris aku melihatnya.

"Urang Cadiak, pendidikan tinggi, tapi perangai naudzubillah!" terdengar umpatan tek Neli. Belum hilang rasa heranku, pemuda berambut ikal masuk lepau, "Assalamualaikum tek.." "Wa'alaikumsalam Dun" tek Neli sumringah, "nasi ikan duo bungkus tek" pinta Midun sopan, sesaat Midun melihat kearahku, lalu mendekat, "hah..uda Ned! Bilo baliak da?" 

Midun menjabat tanganku, "kemaren Dun" aku tersenyum lebar, "la bujang makin ganteng 'ang Dun" kuperhatikan penampilannya, Midun menunduk malu. Ah..kontras benar perbedaanya bukan? Raymond, pemuda cerdas kuliah hingga keluar negeri, nilai sikapnya jauh di bawah Midun, pemuda yang SD nya saja tidak tamat, kesehariannya bergelut dengan sawah dan kerbau, 

tapi Midun mampu menampilkan sikap layaknya orang berpendidikan. Aku mengurut dada dengan mulut ternganga, Pudin mengguncang bahuku, ia bilang, aku macam orang kena tenung.    

Aku muncul di rumah menjelang Zuhur. Ba'da Zuhur, Abak mengajakku ke sawah, menutup saluran air. Kudapati Amak tengah fokus menatap layar TV, "Abak mano Mak?" "ke surau" jawab Amak tanpa menoleh. Terdengar suara khas pak Sholeh mengumandangkan Adzan Zuhur, kuraih kain sarung yang bertengger di tali rapiah. 

"Ned! Siko, caliak tu!" Amak menunjuk -- nunjuk layar TV, aku terpaksa menoleh, "hah.." Amak menambah volume TV. "Siswa SMP terlibat pergaulan bebas dan kecanduan narkoba" kubaca judul berita, "pikialah Ned! Siswa SMP terlibat pergaulan bebas, mencandu narkoba, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun