Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Urgensi "Revolusi Mental Birokrasi" dalam Perang Melawan Corona

17 September 2020   10:16 Diperbarui: 19 September 2020   01:23 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anjuran untuk selalu memakai masker. (Foto: Dok. pribadi)

Di negeri kita, menegakkan sanksi pada orang luar (masyarakat) itu mudah... tapi menindak anak buah sendiri di birokrasi ternyata sulit... lihat saja kasus jaksa Pinangki yang masih berlarut-larut sampai sekarang karena ketidaktegasan Pimpinan Kejaksaan Agung. 

Pada situasi darurat seperti sekarang ini, keberanian sang Panglima Tertinggi menindak pejabat tinggi yang melanggar prokes itu suatu KEHARUSAN... pahit, tapi perlu.

dokpri
dokpri
Masyarakat sekarang melihat maraknya razia pelanggaran PSBB yang tidak memakai masker dengan sanksi push-up, menyapu jalanan dan bayar denda. Tapi itu kan...rakyat kecil. Kita bertanya-tanya apakah sanksi juga diterapkan pada pejabat tinggi yang melanggar? Siapa yang merazia menteri atau jendral? Hanya Presiden yang mampu melakukan itu.

20200919-003739-5f64fb3dd541df53aa745642.jpg
20200919-003739-5f64fb3dd541df53aa745642.jpg
Jika penegakan hukum terus dibiarkan "tajam ke bawah dan tumpul ke atas"... apa jadinya... "apa kata dunia?". Sesungguhnya setelah di-blacklist 59 negara gegara pandemi, Indonesia kini sedang disorot masyarakat internasional. 

Mereka ingin melihat apa yang Presiden Jokowi lakukan menghadapi situasi ini. Apakah ia pemimpin sejati yang dapat memimpin bangsanya keluar dari krisis dengan selamat sejahtera? 

Tiadanya penindakan pada pejabat tinggi menimbulkan "impunity" (bebas dari hukuman) dan menjadikan mereka "the untouchables" (yang tak tersentuh hukum).

Jangan sampai masyarakat makin cuek dan berkata sinis "Jadi pejabat mah, bebaass". Kombinasi lapisan atas yang tak bisa memberikan panutan dan masyarakat yang makin tak peduli adalah... resep sempurna bagi timbulnya bencana dalam skala yang tak terbayangkan. Semoga "tidak terjadi.

*Pandji Kiansantang, 17 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun