Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tipe Kepribadian INFJ-A vs INFJ-T dalam Konteks School Value Proposition "Cerdas Berintegritas"

3 Maret 2024   00:10 Diperbarui: 3 Maret 2024   00:14 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Feeling vs Thinking:

  1. Apakah aku lebih cenderung mengambil keputusan berdasarkan perasaan dan nilai-nilai daripada logika dan analisis?
  2. Apakah aku cenderung memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain dalam membuat keputusan?
  3. Apakah aku sering merasa terhubung secara emosional dengan orang lain dan mempertimbangkan dampak emosional dalam pengambilan keputusan?
  4. Apakah aku lebih peduli dengan nilai-nilai etika dan moralitas daripada kebenaran objektif?
  5. Apakah aku sering mempertimbangkan dampak emosional dari keputusan Anda pada orang lain?
  6. Apakah aku cenderung memprioritaskan keharmonisan hubungan dalam pengambilan keputusan?
  7. Apakah aku lebih suka mendengarkan hati nurani Anda daripada logika ketika membuat keputusan penting?
  8. Apakah aku sering merasa terpanggil untuk membantu orang lain atau memperhatikan kebutuhan mereka?
  9. Apakah aku lebih suka berfokus pada perasaan dan emosi daripada fakta-fakta dan data dalam diskusi?
  10. Apakah aku cenderung menghindari konflik dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak?

Instruksi pensekoran: Berikan nilai 1 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi feeling dan nilai 0 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi thinking. Jumlahkan nilai-nilai tersebut untuk menghitung skor total, dengan skor lebih tinggi menunjukkan preferensi yang lebih kuat terhadap feeling.

Judging vs Perceiving:

  1. Apakah aku cenderung membuat rencana dan jadwal untuk kegiatan Anda?
  2. Apakah aku merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan lebih suka memiliki jadwal yang jelas?
  3. Apakah aku cenderung menyelesaikan tugas-tugas sebelum tenggat waktu?
  4. Apakah aku lebih suka membuat keputusan dan menyelesaikan sesuatu daripada menunda-nunda?
  5. Apakah aku cenderung memiliki gaya hidup yang terorganisir dan terstruktur?
  6. Apakah aku lebih suka menyelesaikan satu proyek sebelum mulai yang lain?
  7. Apakah aku merasa frustrasi ketika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana Anda?
  8. Apakah aku cenderung membuat daftar atau menyusun rencana untuk kegiatan-kegiatan Anda?
  9. Apakah aku cenderung memiliki preferensi yang jelas dalam pengambilan keputusan daripada terbuka terhadap berbagai kemungkinan?
  10. Apakah aku cenderung merencanakan liburan atau acara-acara dengan rinci jauh sebelumnya?

Instruksi pensekoran: Berikan nilai 1 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi judging dan nilai 0 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi perceiving. Jumlahkan nilai-nilai tersebut untuk menghitung skor total, dengan skor lebih tinggi menunjukkan preferensi yang lebih kuat terhadap judging.

Setelah menjawab semua pertanyaan, jumlahkan nilai-nilai dari setiap dimensi untuk mendapatkan skor total untuk INFJ-A dan INFJ-T. Skor tertinggi menunjukkan preferensi yang lebih kuat terhadap tipe kepribadian yang sesuai.

Kesimpulan dan Penutup

Dalam konteks pendidikan yang semakin kompleks dan beragam, peran guru sebagai pengawas dan pembimbing siswa sangatlah penting. Melalui pemahaman dan penyesuaian terhadap perbedaan individual, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa. Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan pentingnya guru memperhatikan satu-persatu berdasarkan Tipe Kepribadian INFJ-A vs INFJ-T dalam Tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Dengan memahami ciri-ciri dan preferensi kepribadian dari kedua tipe ini, guru dapat mengadopsi pendekatan yang lebih efektif dalam mendukung pembelajaran siswa serta mempromosikan nilai-nilai integritas yang dijunjung tinggi oleh sekolah.

Sebagaimana disampaikan oleh Rita Pierson, seorang  public speaker dan juga seorang pendidik , "Every child deserves a champion – an adult who will never give up on them, who understands the power of connection and insists that they become the best that they can possibly be." Kutipan ini mengingatkan kita akan pentingnya peran guru sebagai pendukung utama setiap siswa dalam mencapai potensi mereka. Dengan menaruh perhatian pada kondisi masing-masing siswa, terutama berdasarkan tipe kepribadian INFJ-A vs INFJ-T, guru dapat menjadi pahlawan bagi siswa-siswa mereka, membimbing mereka menuju kesuksesan akademis dan mengembangkan karakter yang berintegritas.

Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa investasi dalam pemahaman terhadap kepribadian siswa, termasuk INFJ-A dan INFJ-T, merupakan langkah yang sangat berharga bagi guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyeluruh dan inklusif. Dengan pendekatan yang tepat, guru dapat membantu setiap siswa mencapai potensi tertinggi mereka dan mewujudkan visi School Value Proposition "Cerdas Berintegritas" secara nyata dalam praktik pendidikan sehari-hari.

Diinspirasikan dari:

"The MBTI® Manual: A Guide to the Development and Use of the Myers-Briggs Type Indicator®" oleh Isabel Briggs Myers, Mary H. McCaulley, Naomi L. Quenk, dan Allen L. Hammer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun