Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tipe Kepribadian INFJ-A vs INFJ-T dalam Konteks School Value Proposition "Cerdas Berintegritas"

3 Maret 2024   00:10 Diperbarui: 3 Maret 2024   00:14 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami Kebutuhan Individu: Guru perlu mengenal setiap siswa secara personal untuk memahami preferensi mereka terhadap interaksi sosial. Ini melibatkan mendengarkan dengan empati dan menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mengungkapkan diri mereka tanpa tekanan.

  • Fasilitasi Komunikasi yang Inklusif: Dalam lingkungan kelas yang seringkali dipenuhi dengan kegiatan sosial, penting untuk menciptakan ruang yang memungkinkan siswa introvert untuk berpartisipasi tanpa merasa terlalu tertekan. Ini bisa dilakukan dengan cara memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok kecil atau dengan memberikan waktu tambahan bagi mereka untuk merenung atau mengekspresikan pendapat mereka secara tertulis.

  • Memberikan Pujian dan Dukungan: Siswa introvert mungkin lebih cenderung menahan diri dalam situasi sosial. Penting bagi guru untuk secara aktif memberikan pujian dan dukungan kepada siswa INFJ-T ketika mereka berpartisipasi atau menunjukkan inisiatif, bahkan jika itu dalam bentuk yang lebih kecil atau lebih diam. Ini membantu mereka merasa dihargai dan didukung di lingkungan yang mungkin terasa tidak nyaman bagi mereka.

  • Mendorong Kolaborasi yang Seimbang: Dalam hal memberikan ruang bagi siswa INFJ-A yang lebih ekstrovert untuk berkontribusi, guru harus memastikan bahwa kolaborasi dalam kelas tidak mengesampingkan siswa introvert. Mendorong pembagian kelompok yang seimbang dan menciptakan kesempatan bagi siswa introvert untuk memimpin dalam konteks yang lebih kecil atau lebih intim bisa membantu menciptakan keseimbangan yang sehat.

  • Dengan memperhatikan kebutuhan individu dan menciptakan lingkungan yang inklusif, guru dapat mendukung kedua tipe kepribadian INFJ-A dan INFJ-T dalam mencapai potensi mereka sambil mempromosikan nilai-nilai integritas di sekolah.

    [Ayat yang relevan dari Kitab Suci Perjanjian Baru yang dapat dijadikan perikop untuk menjawab pertanyaan reflektif tersebut adalah 1 Korintus 12:12-14 (TB): "Sebab sama seperti tubuh itu satu dan mempunyai banyak anggota dan semua anggota tubuh yang satu itu, sekalipun banyak, adalah satu tubuh yang sama, demikian juga Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik orang budak maupun orang merdeka, dan kita semua telah diberi minum oleh satu Roh. Sebab tubuh itu bukan hanya satu anggota, tetapi banyak anggota."

    Penjelasan teologisnya adalah bahwa ayat ini menggambarkan gambaran tentang keragaman dalam tubuh Kristus, yaitu jemaat gereja. Meskipun setiap anggota memiliki peran dan kepribadian yang berbeda-beda, mereka semua merupakan bagian dari tubuh Kristus yang satu. Dalam konteks sekolah dengan School Value Proposition "Cerdas Berintegritas", prinsip ini mengajarkan pentingnya menghargai dan merangkul keberagaman di antara siswa. Siswa INFJ-T yang cenderung lebih introvert harus diterima dan didukung sepenuhnya dalam lingkungan kelas yang mungkin dipenuhi dengan kegiatan sosial. Di sisi lain, siswa INFJ-A yang lebih ekstrovert harus diberikan ruang untuk berkontribusi dan berkembang sesuai dengan kepribadian mereka. Hal ini mengilhami kita untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, di mana setiap siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dan tumbuh sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing.]

    Intuition vs Sensing: Bagaimana kita dapat memanfaatkan kepekaan intuitif siswa INFJ-A untuk membantu mereka dalam menciptakan solusi kreatif dan berinovasi, sementara juga memberikan dukungan dan arahan yang lebih konkret kepada siswa INFJ-T yang cenderung lebih fokus pada detail dan pengalaman konkret? 

    Intuition vs Sensing adalah dimensi dalam Tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang menggambarkan bagaimana individu mengumpulkan informasi dan membuat keputusan. Intuisi cenderung memperhatikan pola, koneksi, dan implikasi yang lebih luas, sementara Sensing lebih fokus pada fakta konkret, detail, dan pengalaman langsung.

    Dalam konteks mendukung School Value Proposition "Cerdas Berintegritas", penting untuk memanfaatkan kepekaan intuitif siswa INFJ-A untuk menciptakan solusi kreatif dan berinovasi, sementara juga memberikan dukungan dan arahan yang lebih konkret kepada siswa INFJ-T. Berikut adalah cara untuk mengatasi tantangan ini dengan lebih detail:

    1. Menghargai Kreativitas dan Inovasi: Guru perlu mengakui dan menghargai kepekaan intuitif siswa INFJ-A terhadap ide-ide kreatif dan inovatif. Mereka dapat memberikan kesempatan kepada siswa ini untuk mengeksplorasi ide-ide baru, berpikir di luar kotak, dan menciptakan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

    2. Menggunakan Pendekatan Berbasis Proyek: Menghadirkan proyek-proyek berbasis proyek yang memungkinkan siswa INFJ-A untuk menerapkan intuisi mereka dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan solusi, dan menciptakan produk atau hasil yang kreatif. Proyek-proyek ini dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka dengan lebih mendalam.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun