Pada akhirnya, Paus Fransiskus berbagi refleksi dan informasi selama delapan tahun terakhir, menekankan urgensi situasi saat ini. Bagi kaum muda, pesannya adalah untuk menyadari signifikansi perhatian terhadap lingkungan.
Mereka diharapkan terlibat dalam komitmen berkelanjutan, karena perubahan iklim bukanlah hanya masalah ideologis, melainkan sebuah drama yang merugikan semua pihak. Paus mendorong kaum muda untuk bertindak sebagai pelindung alam demi keberlanjutan kehidupan mereka dan generasi mendatang.
2. Paus Ngajak Kita Mikir: Perubahan Iklim Bukan Cuma Pusingin Bumi, Tapi Juga Kehidupan Manusia
Paus Fransiskus menyampaikan pesan pokok tentang Krisis Iklim Global dalam tulisannya. Ia menegaskan bahwa tanda-tanda perubahan iklim semakin nyata, dengan fenomena cuaca ekstrem, gelombang panas, dan protes bumi yang menjadi manifestasi dari masalah yang meresap ke seluruh dunia. Paus mengingatkan bahwa peningkatan suhu global memiliki dampak serius, termasuk banjir, kekeringan, dan bencana lainnya.
Paus juga mencatat bahwa beberapa orang berusaha meremehkan fakta-fakta tersebut, mengabaikan percepatan perubahan iklim yang dapat terjadi dalam satu generasi. Ia menolak argumen bahwa perubahan iklim merupakan fenomena alamiah, mengingat bahwa kebanyakan perubahan terjadi akibat intervensi manusia terhadap alam dalam dua abad terakhir.
Pentingnya informasi yang akurat menjadi sorotan Paus, mengingat bahwa kurangnya pemahaman dapat menyebabkan kebingungan antara proyeksi iklim jangka panjang dengan prediksi cuaca jangka pendek. Paus mengecam upaya menjadikan miskin sebagai penyebab utama perubahan iklim, sementara fakta menunjukkan bahwa negara-negara kaya lebih banyak mencemari daripada 50% terendah penduduk dunia.
Paus menegaskan bahwa perubahan iklim bukan hanya masalah ekologis, melainkan juga masalah sosial yang berkaitan erat dengan martabat manusia. Ia menyebutnya sebagai "dosa struktural" yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
Dalam konteks kaum muda, Paus mendorong mereka untuk menyadari signifikansi perhatian terhadap lingkungan. Pesannya menekankan komitmen berkelanjutan yang harus diambil oleh generasi muda, agar mereka menjadi pelindung alam dan mewariskan dunia yang lebih baik kepada anak cucu mereka.
Paus menyoroti bahwa upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dapat menciptakan lapangan kerja baru, sehingga pemimpin politik dan bisnis perlu fokus pada hal tersebut.
Kesimpulannya pada bagian ini, Paus menekankan urgensi perspektif yang lebih luas terkait perubahan iklim dan mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 juga menunjukkan hubungan erat antara kehidupan manusia dengan lingkungan alam. Paus mengajak untuk menyadari bahwa “Everything is connected” dan “No one is saved alone”.
3. Paus Ngingetin Kita, Gais! Teknokrasi Bisa Jadi Ancaman Serius, Harus Bener-Bener Aware.
Paus Fransiskus mengkritisi paradigma teknokratis yang mendasari kerusakan lingkungan saat ini. Ia menyoroti cara pandang yang salah tentang kehidupan dan aktivitas manusia yang menurutnya telah menyebabkan kerugian serius pada dunia. Paradigma ini mendasarkan kebenaran dan kebaikan pada kekuatan teknologi dan ekonomi, dengan mudah menerima ide pertumbuhan tak terbatas yang menarik bagi ekonom, ahli keuangan, dan teknolog.
Paus menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat kemajuan paradigma teknokratis ini melalui kecerdasan buatan dan inovasi teknologi terkini.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya