Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

10 Pertanyaan Krusial dan Jawabannya tentang Design Thinking di Sekolah

10 Maret 2023   16:00 Diperbarui: 11 Maret 2023   11:31 10472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design Thinking in School (Dokpri 1)

Instruksi:
1. Bagilah peserta menjadi beberapa tim yang terdiri dari 4-6 orang.
2. Berikan masing-masing tim materi yang tertera di atas.
3. Jelaskan tujuan dari tantangan: untuk membangun struktur berdiri bebas setinggi mungkin hanya dengan menggunakan bahan yang disediakan, dan menempatkan marshmallow di atas struktur.
4. Tetapkan batas waktu untuk tantangan. Biasanya, 18 menit diberikan untuk tantangan ini.
5. Saat waktunya dimulai, tim dapat mulai membangun. Mereka dapat menggunakan bahan sebanyak atau sesedikit yang mereka suka.
6. Marshmallow harus diletakkan di atas struktur sebelum waktunya habis. Itu harus tetap di sana setidaknya selama 5 detik.
7. Di akhir batas waktu, ukur ketinggian setiap struktur dari atas meja hingga puncak marshmallow.
8. Tim dengan struktur tertinggi memenangkan tantangan.

Kiat:
1. Dorong tim untuk membuat prototipe dan menguji struktur mereka seiring berjalannya waktu.
2. Ingatkan tim bahwa stik spageti rapuh dan mudah patah, sehingga mereka harus berhati-hati saat memegangnya.
3. Ingatkan tim untuk menggunakan tali dan selotip untuk membantu menstabilkan struktur.
4. Mendorong tim untuk bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif untuk mencapai tujuan mereka.

"Design Thinking can help educators to develop a more creative and innovative mindset, which can lead to new and better ways of teaching and learning." - Joyce Hwee Ling Koh and Chee-Kit Looi, authors of "Design Thinking in Education"

7. Apakah pentingnya pemilikan mindset ini oleh para siswa?

Memiliki pola pikir DT di kalangan mahasiswa dapat membawa beberapa manfaat, antara lain:

Mendorong kreativitas (Encouraging creativity): DT mendorong kreativitas, yang dapat membantu siswa mengembangkan solusi baru dan inovatif untuk masalah yang mereka hadapi dalam pengalaman belajar mereka.

Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (Developing problem-solving skills): Design Thinking membutuhkan keterampilan pemecahan masalah, yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir analitis dan kritis. Dengan memasukkan Design Thinking ke dalam pembelajaran mereka, siswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang dapat diterapkan di area lain dalam kehidupan mereka.

Mendorong kolaborasi (Encouraging collaboration): DT membutuhkan kolaborasi, yang dapat membantu siswa untuk bekerja secara efektif dalam tim dan mengembangkan keterampilan komunikasi dan interpersonal mereka.

Membina empati (Fostering empathy): DT membutuhkan empati, yang dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang orang lain dan kebutuhan unik mereka. Dengan memasukkan DT ke dalam pembelajaran mereka, siswa dapat mengembangkan empati dan lebih memahami kebutuhan teman sekelas dan teman sebayanya.

Meningkatkan hasil belajar (Enhancing learning outcomes): DT dapat meningkatkan hasil belajar, karena mendorong siswa untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka dan mengembangkan solusi untuk tantangan yang mereka hadapi. Dengan memasukkan DT ke dalam pembelajaran mereka, siswa dapat mengembangkan pemahaman materi yang lebih dalam dan mempertahankannya dengan lebih efektif.

Secara keseluruhan, memiliki pola pikir DT di kalangan siswa dapat menghasilkan lingkungan belajar yang lebih terlibat, kreatif, dan kolaboratif. Dengan memasukkan DT ke dalam pembelajaran mereka, siswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, meningkatkan keterampilan komunikasi dan interpersonal, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang orang lain dan kebutuhan unik mereka. Ini pada akhirnya dapat mengarah pada kinerja akademik yang lebih baik dan mempersiapkan mereka untuk sukses dalam karir masa depan mereka.

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan siswa untuk menerapkan DT baik di dalam maupun di luar kelas:

1. Pengamatan pengguna: Siswa dapat mengamati dan mewawancarai pengguna untuk memahami kebutuhan dan tantangan mereka. Mereka dapat melakukan ini baik di kelas maupun di dunia nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun